MOJOKERTO, FaktualNews.co – Mudik Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah, kurang lengkap rasanya tanpa membawa oleh-oleh khas daerah.
Di Mojokerto, Jawa Timur, ada oleh-oleh khas yakni, onde-onde yang bisa dijadikan buah tangan lebaran. Salah satunya outlet di jalur arteri Jalan Bypass Mojokerto KM 50, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar.
Selain harganya lebih murah, pusat buah tangan yang satu ini mudah dijangkau para pemudik. Menemukan tempat ini pun cukup mudah. Karena persis di depannya, terdapat sebuah patung onde-onde raksasa.
Pegawai bagian pemasaran toko oleh-oleh Arasa, Muhammad Ikhwan (28) menuturkan, jika Onde-onde Arasa dibuat dengan 3 varian rasa. Yaitu kacang hijau-cokelat, kacang hijau-keju dan kacang hijau original. Pemudik bisa menikmati ketiga varian rasa tersebut hanya dengan membeli satu kotak onde-onde.
“Satu kotak isi 10 onde-onde kami jual Rp25 ribu. Isinya 2 biji onde-onde kacang hijau-cokelat, 2 biji onde-onde kacang hijau-keju, serta 6 biji onde-onde kacang hijau original,” ucapnya, Sabtu (01/6/2019).
Selain harganya terjangkau, rasa onde-onde Arasa tergolong nikmat. Kulit onde-onde dibuat dengan tepung ketan murni sehingga lebih kenyal. Rasa bagian kulit semakin gurih dengan bubuhan wijen impor dari India.
Sementara isian onde-onde menggunakan kacang hijau murni yang hanya dicampur dengan gula pasir sebagai pemanis. Untuk 2 varian rasa lainnya, isian hanya ditambahi cokelat atau keju.
Bagi pemudik yang akan menempuh perjalanan jauh tak perlu khawatir onde-onde akan basi sebelum sampai di kampung halaman. Menurut Ikhwan, onde-onde Arasa baru akan mengeras bagian kulitnya sekitar 16 jam setelah digoreng. Sementara masa kadaluarsanya 2 hari.
“Kalau pembeli minta onde-onde yang masih panas, langsung kami gorengkan. Biasanya untuk camilan saat perjalanan jauh,” terangnya sembari menunjukkan tempat penggorengan dan pembuatan onde-onde persis di sebelah kasir toko Arasa.
Kenikmatan rasa ditambah harganya yang terjangkau, membuat Onde-onde Arasa selalu disukai pembeli. Menurut Ikhwan, rata-rata pihaknya menjual 70-80 kotak onde-onde dalam sehari di luar momen mudik lebaran. Tak hanya dari berbagai daerah di Jatim, pembeli juga banyak datang dari Jateng, Yogyakarta dan Jabar. “Kalau musim mudik lebaran seperti tahun lalu, sehari bisa laku sampai 5 ribu biji onde-onde (500 kotak),” ungkapnya.
Namun hingga H-5 lebaran tahun ini, Ikhwan mengaku belum ada peningkatan penjualan yang signifikan. “Tersambungnya Tol Trans Jawa sedikit mengurangi jumlah kendaraan, sehingga pembeli pun berkurang,” tegasnya.