MOJOKERTO, FaktualNews.co – Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto Indah Wahyu mengatakan sejauh ini, penyebab keracunan yang menimpa satu keluarga di Mojokerto, diduga bersumber dari sambal petis. Meski hal itu masih sebatas dugaan.
Kata Indah, dari penyidikan yang dilakukan ke pihak keluarga korban sambel petis diduga menjadi penyebabnya. Sebab olahan tersebut dibuat pada hari sebelumnya, tepatnya pada hari Rabu, sebelum mereka berangkat.
“Kemungkinan basinya di sambal petis. Mereka membawa sambal petis untuk dimakan dengan tahu. Sambal itu dibuat Rabu (5/6),” ungkapnya usai melakukan pemeriksaan di RS Sakinah.
Menurut Indah, semula penyebab keracunan satu keluarga ini, pihaknya menduga akibat menyantap nasi rawon yang mereka bawa dari rumah. Namun setelah diselidiki, kuah rawon dibuat pada Jumat (7/6). Sehingga kecil kemungkinan menjadi basi.
Sayangnya, Lanjut Indah, untuk memastikan makanan yang mengandung zat berbahaya penyebab keracunan, terkendala sudah tidak adanya sisa makanan. Sehingga Dinas Kesehatan tidak mendapatkan sampel untuk diteliti di laboratorium.
“Makanan sudah habis semua. Muntahan korban juga sudah selesai, juga sudah tidak diare setelah ditangani di sini (RSI Sakinah),” terang Indah.
Sementara terkait penyebab meninggalnya anggota keluarga atas nama Wagimin, tidak hanya dipicu keracunan makanan. Sebab, selain mengalami muntah dan diare, korban juga mempunyai riwayat sakit jantung.
“Yang meninggal kemungkinan besar karena sakit jantung. Pihak rumah sakit menyampaikan beliau meninggal di perjalanan. Beliau tidak bisa dipastikan penyebab kematiannya karena keracunan,” tandasnya.
Sebelumnya, salah satu keluarga Wagimin. Yuli menuturkan jika sebelum korban meninggal, Wagimin terlebih dulu terjatuh di kamar mandi dan tak sadarkan diri. Hingga sampai saat ini, tiga orang masih berada RS Sakinah untuk menjalani rawat inap.
Mereka adalah Nova, Heri dan Juma’atin yang menjalani rawat inap di RSI Sakinah. Kondisi ketiga korban sudah membaik. Sementara Tiah yang sempat masuk ruang IGD, meminta pulang untuk mengurus pemakaman suaminya, Wagimin.