FaktualNews.co

Diduga Depresi, Pria Paruh Baya Pedagang Buah di Jombang Tewas Gantung Diri

Peristiwa     Dibaca : 1554 kali Penulis:
Diduga Depresi, Pria Paruh Baya Pedagang Buah di Jombang Tewas Gantung Diri
FaktualNews.co/Istimewa/
Polisi saat melakukan outopsi pedagang buah di Jombang yang tewas gantung diri, Selasa (11/6/2019).

JOMBANG, FaktualNews.co – Diduga mengalami depresi berat, Liwon (55) warga Desa Godong, Kecamatan Gudo, Jombang, Jawa Timur, nekat gantung diri di rumahnya sendiri.

Kejadian ini kali pertama diketahui oleh ibu kandungnya sendiri, Pan (75). Saat itu, dia baru saja pulang berbelanja ditoko yang tak jauh dari rumahnya.

Pria paruh baya yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang buah ini didapatinya sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan kondisi leher terikat tali tampar dan tubuh tergantung diblandar dapur rumahnya sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa (11/6/2019).

Sontak wanita tua ini kaget dan langsung berteriak histeris. Mendengar teriakan ibu korban ini, sejumlah tetangga langsung datang untuk mencari tahu apa yang terjadi dirumah korban. Mengetahui ada warga yang gantung diri ini, akhirnya warga dan pihak keluarga melaporkan kejadian ini kepada perangkat Desa setempat dan Polisi.

Polisi dan Petugas Puskesmas yang datang langsung memeriksa kondisi korban. Dan diketahui, korban sudah meninggal dunia. Selajutnya, Polisi melakukan idetifikasi dan memintai keterangan sejumlah saksi dilokasi kejadian.

“Dari hasil keterangan dari ibu korban dan tetangga bahwa korban sudah lama menderita depresi berat gangguan kejiwaan karena setiap ketemu orang bersembunyi tidak pernah berinteraksi dengan tetangga sangat tertutup,” ujar Kapolsek Gudo, AKP Yogas.

Yogas menuturkan, berdasarkan hasil pemeriksaan tim identifikasi Polres Jombang dan tim Medis Puskesmas setempat, petugas tidak menemukan tanda-tanda kekerasan. Sehingga diduga, korban murni gantung diri.

Pihak keluarga pun menolak dilakukan autopsi, dan selanjutnya Polisi langsung menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

“Ini ditandai dengan lidah menjulur, keluar air mani dan bekas jeratan tali pada leher, selanjutnya korban kami serahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan dan keluarga sanggup untuk membuat surat pernyataan tidak dilakukan otopsi,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul