JEMBER, FaktualNews.co – Makanan suwar suwir yang identik dengan kekhasan Kabupaten Jember selalu disuguhkan saat Idul Fitri atupun menjadi oleh-oleh bagi para pemudik. Tidak lengkap rasanya berkunjung ke Jember, jika tidak merasakan atau menikmati makanan olahan dari tape yang dibentuk menjadi permen atau manisan ini.
Kini makanan yang identik dengan kota Tembakau ini, mulai terlupakan. Pasalnya generasi muda atau bahkan masyarakat Jember sendiri, jarang mendengar promosi ataupun seperti apa jajanan dari suwar suwir itu.
Bahkan yang amat disayangkan oleh para pengusaha suwar suwir di Jember, makanan yang identik dengan ciri khas Jember ini, belum didaftarkan dalam HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual).
“Bukan tidak mungkin, makanan dengan ciri khas Jember ini akan hilang, jika pemerintah daerah tidak memperhatikan. Padahal kami pengusaha makanan asli Jember ini, sudah selalu berjuang promosi, dan mengenalkan produk ini, apalagi cita-citanya untuk membuat jajanan yang tidak kalah dengan permen impor itu,” kata Ketua UKM/IKM Nusantara cabang Jember, Rendra Wirawan, Kamis (13/6/2019).
Padahal produk makanan Suwar Suwir itu, kata Rendra, saat itu dikenalkan sudah sejak tahun 1984. “Bahkan sejak kakek buyut saya tahun 1970 an katanya juga sudah ada suwar suwir itu. Untuk suguhan lebaran saja! waktu itu membuatnya, bukan untuk diperjual belikan,” ucapnya.
Dengan nilai filosofi sejarah tersebut, menurut pria yang juga Owner dari toko pleh-oleh Jember dan pemilik produksi suwar suwir itu, jajanan suwar suwir memiliki nilai historis dan benar-benar menunjukkan kekhasan, keaslian dari Kabupaten Jember.
“Mestinya bangga kita di Jember ini, ada makanan khas suwar suwir. Sejak zaman Bupati Samsul, Bupati Jalal, selalu dipromosikan. Bahkan bupati sebelumnya juga sama mempromosikan. Ini lah bentuk dukungan pemerintah, dan kita pelaku usaha suwar suwir yang masih bertahan ini berharap Suwar Suwir semakin dikenal,” ungkapnya.
Apalagi dengan belum adanya perhatian dalam bentuk HAKI, pria yang juga mantan Ketua HIPMI Jember ini, dikhawatirkan makanan khas Jember ini, akan diklaim oleh daerah atau bahkan negara lain.
“Kalau pemerintah tidak datang membantu, untuk menciptakan hak paten ini, kita khawatir diklaim oleh yang lain. Kita UMKM sendiri sudah mencoba untuk mengajukan, tetapi selalu gagal,” ungkapnya.
Padahal terkait standar ISO dan persyaratan yang lain, katanya, sudah masuk. “Kebetulan saya ikut ISO standar suwar suwir itu masuk kok. Ini perlu diperhatikan,” pungkasnya.