JEMBER, FaktualNews.co – Sebuah rumah kosong yang diketahui ditinggal mudik pemiliknya, di komplek Perumahan Istana Tidar Regency blok B5 No 9, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, terbakar dan hampir ludes dilalap sijago merah.
Rumah tipe 36 yang katanya dikontrak oleh seorang warga Situbondo itu, secara tiba-tiba terbakar, dan diduga akibat korsleting listrik di ruang kamar depan. Kerugian mencapai Rp10 Juta, dan tidak ada korban dalam musibah tersebut.
“Kejadiannya itu tadi sekitar pukul 5, setengah 6 sore mau Magrib. Terlihat api membesar dari ruang kamar depan. Kondisi rumah kosong tidak ada orang, mungkin korsleting listrik. Tapi katanya, pagi tadi ada orangnya,” kata tetangga rumah Widodo saat dikonfirmasi wartawan, Jumat petang (14/6/2019).
Saat tahu ada kebakaran itu, kata pria yang berstatus sebagai mahasiswa ini, warga pun berupaya untuk memadamkan api dengan alat seadanya, sebelum petugas damkar datang. “Kemudian ada salah satu teman saya menghubungi pihak damkar, dan tidak lama kemudian mobil pemadam itu datang,” katanya.
“Untuk pemilik rumah katanya tentara yang bertugas di Lumajang. Tapi rumah itu dikontrakkan, tapi saya tidak tahu siapa yang mengontrak,” imbuhnya.
Diketahui dari lokasi kejadian, upaya pemadaman api tersebut membutuhkan waktu sekitar setengah jam setelah petugas Damkar Pemkab Jember datang dengan satu unit truk pemadam. Karena saat itu rumah dalam keadaan kosong, petugas damkar kesulitan untuk masuk ke dalam rumah.
“Sehingga tadi terpaksa di bobol pintu depannya dengan cara ditendang. Akhirnya berhasil masuk, dan segera kami lakukan pemadaman api,” kata salah satu anggota Damkar Hadi.
Diketahui yang mengontrak rumah, sedang mudik dan belum kembali. “Nah ini pemilik rumah tidak ada katanya sedang berlebaran ke Situbondo. Belum diketahui pasti penyebabnya. Dugaan sementara karena korsleting listrik dari kamar depan itu,” jelasnya.
Untuk ruangan lain hanya imbas dari kebakaran tersebut, yang hampir sebagian besar merusak bagian atap rumah. Sementara terkait korban jiwa, dipastikan nihil. “Namun untuk kerugian kurang lebih mencapai Rp10 juta,” pungkasnya.