MOJOKERTO, FaktualNews.co – Angka kecelakaan lalulintas di wilayah hukum Polres Mojokerto saat Operasi Ketupat Semeru 2019, turun drastis dibandingkan pada tahun lalu. Dari data yang diperoleh, selama operasi ketupat hanya ada tiga kali kejadian.
Kasatlantas Polres Mojokerto, AKP Boby Zulfikar menuturkan, pada tahun ini, tidak ada korban meninggal selama digelarnya operasi ketupat semeru 2019 yang digelar selama 12 hari. Jumlah ini menurun drastis dibandingkan pada tahun sebelumnya dengan korban meninggal dunia tiga orang.
“Sementara untuk korban jiwa tidak ada sama sekali. Penurunan jauh dibanding saat Lebaran tahun lalu, menurun 76 persen,” kata Boby, Jumat (14/6/2019).
Menurutnya, selama operasi ketupat 2019 hanya ada tiga kali kejadin kecelakaan lalulintas dan semua korban mengalami luka ringan. Bila di bandingkan pada tahun lalu, angka ini jauh berbeda. “Tahun 2018 ada 13 kali kecelakaan dengan jumlah korban MD 3 orang, 1 luka berat dan 17 orang mengalami luka ringan,” tuturnya.
Turunnya angka kecelakaan, tidak lain berkat kesadaran masyarakat juga beberapa usaha dari pihak kepolisian dalam meminimalisir kemacetan dan kecelakaan selama digelarnya operasi ketupat.
Diantaranya, pembentukan tim Urai. Kepolisian di masing-masing daerah membentuk sebuah tim khusus untuk mencegah atau memecah kemacetan yang terjadi di sepanjang jalur mudik, khususnya di Jawa.Tim ini bernama Tim Urai yang bertugas mendeteksi potensi kemacetan secara dini dan mengatasinya.
Sementara itu, untuk ranmor yang terlibat kecelakaan, Lanjut Boby, terbanyak masih melibatkan motor. “Pada operasi ketupat semeru 2019 lima motor dan satu mobil penumpang yang terlibat kecelakaan, dan di tahun kemarin kecelakaan melibatkan motor terhitung terdapat 18 unit dan delapan mobil barang,” tandas Bobby.
Meski demikian, dengan menurunnya angka kecelakaan di wilayahnya. Boby tetap akan berwaspada dan menyiapkan tindakan pencegahan, sosialisasi hingga penindakan untuk menekan kecelakaan.