Pembangunan Pasar Legi Blitar Molor
BLITAR, FaktualNews.co – Pembenahan Pasar Legi Kota Blitar yang sebelumnya ditargetkan selesai pada akhir 2019 dipastikan molor kembali. Membuat pedagang harus menunggu lagi dari perbaikan pasar yang tak kunjung diperbaiki sejak terbakar pada tahun 2016 lalu.
Diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kota Blitar, Totok Sugiarto bahwa pembangunan yang belum dimulai ini akibat proses lelang yang belum selesai. Padahal saat ini sudah memasuki semester kedua masih belum ada pemenang lelang ditetapkan di bulan Juni ini.
“Salah satu penyebabnya karena rekanan tidak sanggup menyelesaikan pembangunan dalam waktu yang mepet,” ungkapnya, Jumat (14/6/2019).
Untuk itu DPRD Kota Blitar mengusulkan agar pelaksanaan pembangunan pasar dilakukan secara bertahap tidak hanya setahun atau multiyears. Nantinya penganggaran pembangunan pasar ini akan dibahas kembali oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRD di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2019.
Dengan demikian diharapkan bisa mempermudah rekanan yang hendak mengerjakan pembangunan pasar karena tidak ditarget dalam waktu yang singkat. “Karena kalau saat ini waktu enam bulan tidak cukup untuk menyelesaikan pembangunan pasar yang anggarannya besar,” ujarnya.
Lanjut Totok, dengan demikian target pembangunan Pasar Legi menjadi berubah yang semula Desember 2019, dengan perhitungan baru selesai pada April 2020. “Nanti dalam pembahasan PAK kita lakukan persetujuan bersama sistem multiyears pasar legi,” katanya.
Sementara, Plt Wali Kota Blitar Santoso yakin kalau pelaksanaan pembangunan pasar tetap di tahun 2019 ini. Sebab saat ini pihaknya masih menunggu pemenang lelang yang saat ini belum selesai. “Target pembangunan tetap bisa mulai tahun ini. Kalau waktunya mepet nanti akan dibahas lagi dengan dewan saat PAK,” kata Santoso.
Diberitakan sebelumnya Pemkot Blitar merencanakan pembangunan Pasar Legi pada Maret 2019 dengan sebelumnya membuat lapak sementara untuk relokasi di pinggiran pasar. Mulai April lalu pedagang sudah menempati lapak relokasi namun hingga sekarang pengerjaan pembangunan masih belum dilakukan sama sekali.
