FaktualNews.co

Derita Lumpuh, Pria Sebatang Kara di Lamongan Butuh Ulurang Tangan

Kesehatan     Dibaca : 1028 kali Penulis:
Derita Lumpuh, Pria Sebatang Kara di Lamongan Butuh Ulurang Tangan
FaktualNews.co/Ahmad Faisol/
Tarmuji penderita lumpuh asal Lamongan yang hidup sebatang kara

LAMONGAN, FaktualNews.co – Tarmuji (48) yang menderita stroke sejak 7 tahun yang lalu kini kondisinya kian parah. Sekujur tubuhnya nyaris tidak bisa digerakkan. Semenjak sang istri bernama Sunipah yang meninggal dunia akibat penyakit satu tahun yang lalu.

Pria yang dahulunya berprofesi sebagai tukang servis elektronik tersebut, tinggal seorang diri di perumahan Graha Indah, Blok MM 5 Desa Tambakboyo, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan.

Lebih memilukan lagi, rumah yang menjadi tempat tinggal mereka menjadi gelap gulita saat malam tiba. Hal itu dikarenakan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah memutus aliran listrik ke rumahnya sejak 10 bulan terakhir. Sebab tidak bisa membayar biaya tagihan listrik.

“Hanya ada lampu lima watt di teras rumah ini saja, kalau di kamar tidak ada. Lampu ini pun dikasih sama tetangga,” kata Tarmuji, Sabtu (15/6/2019).

Karena kondisi ruangan rumah gelap, terpaksa Tarmuji tidur di teras depan rumahnya. Tarmuji mengaku lebih memilih tidur di lantai teras rumah yang hanya beralaskan tikar, karena di dalam rumah sering terganggu tikus yang berkeliaran.

Tidak hanya listrik yang diputus PLN, surat tanah rumah juga sudah digadaikan ke bank. Tarmuji kini tidak lagi mampu mencukupi kebutuhan keluarganya berharap agar Pemerintah Kabupaten Lamongan bisa membantu kehidupannya. “Kalau bisa ya minta bantuan pengobatan,” harapnya.

Sementara itu, Ita, tetangga Tarmuji yang kesehariannya memasak untuk makanya mengaku jika selama ini, para tetanggalah yang membantu memberikan makanan. Sebab, Tarmuji hidup sebatang kara tanpa ada sanak keluarga yan membantunya. “Tetangga bergantian yang ngasih atau memasak pagi dan siang. Kadang tetangga sebelah kiri dan belakang,” kata Ita.

Agar tetangga mudah memasak untuknya, Tarmuji menaruh peralatan memasak di depan halaman rumahnya. “Ini bentuk kepedulian warga, seperti kita saja kalau gak bisa makan gimana,” terang Ita.

Di kesendiriannya Tarmuji mendapat hiburan jika sang anak Lisda (8) yang sejak dirinya sakit dirawat oleh sepupunya. “Saat libur Lisda biasanya datang bermain di sini, sekarang kembali ikut sepupunya di Desa Tanjung,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin