FaktualNews.co

Masjid Jami’ Perahu Pasuruan Dikenal Unik, Ini Sebabnya 

Religi     Dibaca : 1494 kali Penulis:
Masjid Jami’ Perahu Pasuruan Dikenal Unik, Ini Sebabnya 
FaktualNews.co/Aziz/
Majid Jami’ terlama di Kabupaten Pasuruan. Warga sekitar menyebut Masjid Perahu.

PASURUAN, FaktualNews.co – Masjid Perahu yakni merupakan Masjid Jami’ tertua di Kabupaten Pasuruan, lantaran bentuknya seperti perahu bagian depannya. Masjid Jami’ Al-Ikhlas ini terletak di Dusun Keputran, Desa Bakalan, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Masjid ini berdiri sejak tahun 1959 Masehi (1379 Hijriyah).

Oleh pihak takmir masjid saat pembangunannya dibagian depan memang dimodif seperti bentuk perahu. Karenanya banyak warga sekitar yang menyebut bahwa Masjid Perahu.”Kalau masjid jami’ di semua daerah pasti ada dan banyak yang mengetahuinya. Tapi kalau masjid perahu ya ini,” kata Yogi, warga sekitar, Senin (17/6/2019).

Menurut keterangan Ahmad Haris, Masjid Perahu di Purwosari tersebut dirintis oleh ayahnya yakni Haji Zahri Bin Agroudin dan pamannya yakni Haji Ahmad Haris Bin Agroudin.

“Warga di sini menyebutnya dengan sebutan Masjid Perahu karena di halaman depan masjid terdapat bangunan seperti perahu,” paparnya pada FaktualNews.co.

Gagasan adanya Masjid Perahu ini berawal saat pertama pembangunan. Adanya bekas pengurukan kemudian di modifikasi seperti perahu. Bangunan tersebut kemudian dimanfaatkan untuk tempat wudlu dan kamar mandi.

“Bekas pengurukan, akhirnya dimanfaatkan untuk kamar mandi yang dimodifikasi seperti perahu,” ujar Ahmad Haris.

Pemugaran dilakukan lantaran atas dasar pertimbangan para takmis masjid yang sudah dikenal luas masyarakat Kecamatan Purwosari ini.“Masjid perahu  yang sekarang ini, sudah ada renovasi. Dulunya hanya berpa kran, semacam kolam (blumbang). Sehingga diperbarui,” ungkap Ghufron Munir, yang masih keluarga perintis Masjid tersebut.

Meski sudah pernah dilakukan renovasi, namun masih banyak benda-benda kuno dan antik. Seperti tiang pertama, tombak, serta lampu hias.

“Kondisinya masih orisinil termasuk tiang pertama diletakkan menurut cerita dari Bojonegoro. Dan ada tombak asli dari zamannya, yang biasa digunakan untuk khatib,” beber Ghufron.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin