FaktualNews.co

CJH Asal Kabupaten Mojokerto Ikuti Manasik Haji, 1.009 Beresiko Tinggi

Religi     Dibaca : 733 kali Penulis:
CJH Asal Kabupaten Mojokerto Ikuti Manasik Haji, 1.009 Beresiko Tinggi
FaktualNews.co/Zen A/
Ratusan CJH asal Kabupaten Mojokerto saat mengikuti bimbingan manasik haji

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Sebanyak 1.791 calon jamaah haji (CJH) mengikuti bimbingan manasik haji di halaman Masjid Ar-Roudloh Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Kabupaten Mojokerto, Selasa (18/6/2019).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 63 persen masuk kategori beresiko tinggi (risti). Dari jumlah tersebut, didominasi CJH yang menderita penyakit diabetes serta hipertensi.

“Kira-kira yang risti 63 persen. Angka dari Dinas Kesehatan sebanyak 1.009 orang yang tergolong risti,” ujar Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Kasi PHU) Kemenag Kabupaten Mojokerto, Mukti Ali.

Mukti Ali menambahkan, ada beberapa kategori risti. Yakni CJH dengan usia lanjut serta CJH yang mengalami sakit. Risti dalam kategori usia, yakni semua CJH yang usianya diatas 60 tahun.

“Mereka sudah masuk kategori risti walaupun sehat. Karena rata-rata orang yang sudah usia 60 tahun itu sudah pasti punya keluhan penyakit. Rata-rata mereka menderita hipertensi dan diabetes,” terangnya.

Namun demikian, pihaknya memastikan tidak ada CJH yang tahun ini gagal berangkat akibat terganjal administrasi atau menderita penyakit. Mukti mengimbau kepada CJH di Kabupaten Mojokerto, untuk terus menjaga kondisi kesehatan. Terlebih, cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi saat musim haji nanti.

“Yang menunda karena permasalahan administrasi tidak ada. Tapi yang menunda karena keinginannya sendiri ada. Jamaah yang menunda setelah pelunasan ada 9 orang sedangkan yang menunda setelah penetapan kuota 66 orang,” jelasnya.

Tahun ini, lanjut Mukti, jumlah CJH Kabupaten Mojokerto naik dibanding tahun lalu yang hanya 1.402 orang. Kabupaten Mojokerto tahun 2019 ini memberangkatkan 1.808 jamaah. Mereka akan dibagi dalam empat kali tahapan.

Kloter 61, 62 dan 63 bakal diberangkatkan pada 27 Juni. Sedangkan kloter 64 berangkat pada 28 Juni. Kemudian kloter 67 diberangkatkan pada 29 Juni dam kloter 84 berangkat pada 5 Agustus 2019.

“Kabupaten Mojokerto termasuk kabupaten penyangga kloter. Ada empat kloter, tapi kloter penuh hanya tiga, satu kloter untuk penyangga kloter lain. Tergabung di kloter 61, 62, 63, 64, 67 dan 84,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin