FaktualNews.co

Kios Baru Sepi, Puluhan Pedagang Pasar Grati Pasuruan Ogah Pindah

Ekonomi     Dibaca : 1693 kali Penulis:
Kios Baru Sepi, Puluhan Pedagang Pasar Grati Pasuruan Ogah Pindah
FaktualNews.co/Abdul Aziz/
Keberadaan para pedagang di Pasar Grati, Kabupaten Pasuruan, yang enggan tempati kios baru.

PASURUAN, FaktualNews.co – Pembangunan puluhan kios baru di Pasar Grati, Kabupaten Pasuruan, sebagai upaya untuk revitalisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan, kurang diminati kalangan pedagang pasar. Enggannya puluhan pedagang ini, karena dianggap lokasi kios baru, sepi.

Bahkan upaya itu tak mampu membuat geliat perdagangan lebih bergairah di kios yang baru, juga tak terwujud. Pasalnya, pasar yang diresmikan sebelum Ramadhan lalu dan para pedagang ‘dipaksa’ untuk berjualan dengan menempati lapak-lapak baru baik berupa toko atau los ternyata tak mampu mendongkrak ekonomi mereka.

Para pedagang justru mengaku jualannya sepi sejak mereka di pindahkan ke kios baru. “Kami senang ada kios baru. Namun karena kurangnya pembeli, sehingga dagangan jarang laku. Bahkan merugi. Hal ini bukan dialami saya saja, melainkan pedagang lainnya yang mengalami sepi,” terang Imron, pedagang sayur di Pasar Grati.

Mereka mengaku lama bertahan sejak berjualan di lapak baru sebelum Ramadan hingga pasca Idul Fitri ternyata tak kunjung memenuhi harapan. Pembeli sangat sepi, jika ada hanya segelintir orang saja. Endingnya, atas minimnya pembeli ini, para pedagang mengaku merugi setiap harinya. Mereka justru memilih kembali ke lokasi lama.

Tak kuat dengan kondisi ini, Senin kemarin para pedagang yang sudah menempati los dalam memilih berjualan di luar. Aksi ini dilakukan oleh sekitar 60 pedagang tanpa peduli reaksi petugas pasar yang kelimpungan melihat ulah para pedagang. “Ini bentuk protes saja, biar ada perhatian dari pihak pengelola pasar,” tambah pedagang lainnya.

Sejumlah warga menganggap peruntukan pasar Grati yang ada di Grati Tunon salah perencanaannya. Sebab pasar Grati, selama ini dikenal oleh masyarakat sebagai pasar baju dan hewan. Untuk pasar Grati sendiri selama ini dikenal dengan pasar Rabu dan Sabtu. Alasannya, pasar ini ramenya hanya pas hari Rabu dan Sabtu saja.

Terpisah, Kepala Disperindag Kabupaten Pasuruan, Edy Suwanto, mewakili Kepala Dinas, Udin menegaskan, untuk saat ini para pedagang harus memakluminya dan memang harus bersabar dengan situasi lain dari sebelumnya. “Karenanya semua membutuhkan proses panjang. Sehingga dalam hal ini, semua pedagang harus menyesuaikan,” bebernya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin