PASURUAN, FaktualNews.co – Sejak memasuki musim kemarau kali ini, di wilayah Kabupaten Pasuruan, sudah ada sebanyak 13 desa di tiga wilayah kecamatan terancam kekeringan. Permintaan bantuan air bersih di daerah terdampak tersebut terus meningkat ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan. Untuk merealisasikannya, saat ini dilakukan koordinasi dengan instansi terkait.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana membenarkan, adanya usulan permintaan bantuan air bersih dari 3 kecamatan yakni Pasrepan, Lumbang dan Winongan.
“Memang kami dapat permintaan dari tiga kecamatan. Tentunya akan kita tindak lanjuti lebih lanjut,” papar dia, saat dihubungi, FaktualNews.co, Rabu (19/6/2019).
Untuk merealisasikan, Bakti menuturkan kalau pihaknya telah menerjunkan anggota BPBD ke 13 desa untuk mengetahui secara jelas sebeberapa permintaan bantuan air bersih tersebut.
“Jadi dalam hal ini, dari 13 desa yang meminta bantuan itu, tak semua dusun. Kadang hanya dua hingga tiga. Sehingga harus jelas,” terang Bakti.
Dengan masuknya musim kemarau, BPBD langsung melakukan assesment atau penilaian terhadap potensi kekeringan di Kabupaten Pasuruan. Kata Bakti, setidaknya sudah ada 23 desa di 7 kecamatan yang masih berpotensi rawan kekeringan. Yakni di Kecamatan Lumbang, Pasrepan, Winongan, Grati, Lekok, Kejayan dan Kecamatan Gempol, masuk rawan kekeringan kritis.
Tujuh kecamatan tersebut, lanjut Bakti jadi skala prioritas karena berpotensi kekeringan sejak kemarau.“Kalau kering kritis itu sudah masuk kategori bencana. Karena sudah kesulitan mencari air bersih sejauh lebih dari 3 kilometer. Kalau di bawah 3 kilometer sampai 1,5 kilo masuk kategori kering, belum dikategorikan bencana,” imbuhnya.
Saat ini, BPBD mulai berkoordinasi dengan desa, camat, dan dinas terkait. Sehingga laporan kekeringan, bisa segera ditangani. Menurut Bakti, beberapa armada truk pengangkut air bersih sudah disiapkan, diantaranya 2 unit tangki dari BPBD, 1 tangki Dinas Sosial, 1 tangki dari Dinas SDA (Sumber Daya Air) dan Tata Ruang, 1 unit tangki PDAM dan PMI Kabupaten Pasuruan.
Lebih lanjut Bakti memperkirakan bahwa permintaan air bersih akan tinggi saat puncak kemarau yang diperkirakan pada Agustus mendatang.
“Kita tidak menginginkan bencana terjadi di Kabupaten Pasuruan. Namun setidaknya kami siap untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan air bersih ketika terjadi kekeringan,”pungkasnya.