FaktualNews.co

Maimunah, Nenek Renta di Jember, Belasan Tahun Hidup Miskin Makan Nasi Berjamur

Peristiwa     Dibaca : 1988 kali Penulis:
Maimunah, Nenek Renta di Jember, Belasan Tahun Hidup Miskin Makan Nasi Berjamur
FaktualNews.co/Hatta/
Nenek Maimunah makan nasi berjamur.

JEMBER, FaktualNews.co – Sungguh memilukan nasib yang dialami Maimunah (80), warga RT 02 / RW 02 Dusun Karanganyar, Desa Balung Lor, Kecamatan Balung, Jember, Jawa Timur ini. Betapa tidak,  selama 13 tahun, kehidupannya dalam kemiskinan.

Bahkan yang memprihatinkan lagi, nenek renta ini hidup sebatang kara, Untuk hidup sehari-hari dia hanya menggangtungkan hidup dari belas kasihan  warga sekitarnya.

Untuk makan sehari-hari, karena kondisi warga sekitar juga tidak mampu. Nenek tua ini juga tidak selalu mendapat bantuan. Terkadang untuk bertahan hidup, dia harus makan nasi yang sudah menjamur.

Rumah yang di tempatinya pun juga tidak layak huni. Pasalnya tidak ada kemampuan untuk memperbaiki ataupun merawatnya dengan baik. Tanah tempatnya mendirikan tempat tinggal juga adalah pekarangan milik warga, yang merasa prihatin dengan kondisinya.

“Sehari-hari ya begini ini nak. Kalau masak air dan ada beras bantuan pakai tungku,” kata Maimunah saat didatangi wartawan, Rabu (19/6/2019).

Dengan logat Maduranya, nenek tua ini bercerita tidak memiliki suami ataupun anak. “Saya hidup sendiri, suami tidak ada, anak juga tidak ada,” katanya tanpa menceritakan detail alasan kemana suaminya.

Dengan wajah murung dia hanya menarik nafas panjang saat menceritakan hidupnya. “Ya begini sudah, apalagi sudah tua. Yang dipunya ini, ya sudah disyukuri,” katanya singkat.

Nenek Maimunah, dengan perabot masak miliknya yang reyot.

Di masa tuanya nenek ini mengeluh sakit sesak nafas dan sakit perut. Tapi apakah sakitnya karena sering makan nasi yang menjamur, Maimunah hanya mengucap syukur. “Namanya sudah tua ya sakit-sakitan. Sesak dada ini sama sakit perut. Kalau nasi ada jamurnya, ya saya makan, ini yang ada ya disyukuri,” ungkapnya.

Saat ditemui terpisah, tetangga Nenek Maimunah, Rijal mengaku prihatin dengan kondisinya. “Kita prihatin dengan kondisi beliau ini. Karena di masa tuanya hidup sebatang kara dan tidak ada yang mengurus,” katanya.

Warga pun berupaya membantu, tetapi sesuai dengan kemampuan. “Ya bagaimana lagi, karena kondisinya serupa dengan nenek itu. Jadi membantu semampunya. Kami berharap pemerintah melihat dan memperhatikan nasib Mbah Maimunah,” tuturnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin