FaktualNews.co

Nenek Miskin Maimunah di Jember, Ketua RT Sebut, Sudah Lama Hidup Sendiri

Peristiwa     Dibaca : 1410 kali Penulis:
Nenek Miskin Maimunah di Jember, Ketua RT Sebut, Sudah Lama Hidup Sendiri
FaktualNews.co/Hatta/
Nenek Maimunah makan nasi berjamur.

JEMBER, FaktualNews.co – Nenek Maimunah (80) warga RT 02 / RW 02 Dusun Karanganyar, Desa Balung Lor, Kecamatan Balung, Jember, Jawa Timur ini, diketahui warga sudah lama hidup sendiri.

Sebelum tinggal ditempat yang dihuninya sekarang, nenek tua itu memang hidup berpindah-pindah tidak jelas. Suaminya tidak diketahui bahkan sanak saudaranya sudah banyak yang meninggal.

“Saudaranya sudah meninggal semua, tapi kapan tepatnya saya tidak tahu. Ya nenek itu sudah seperti itu hidup sendiri. Suaminya juga tidak tahu,” kata Ketua RT setempat Muhammad Yazid, Rabu (19/6/2019).

Terkait bantuan pemerintah, lanjut Yazid, nenek tersebut juga dapat. “Seperti BLT dulu sebesar Rp 600 ribu dapatnya, tapi dapat hanya 2 kali, terus program itu tidak ada. Kemudian dapat juga beras raskin sekarang rastra tiap bulan,” katanya.

“Sekarang bantuan yang didapat dari PKH beras dan telur yang diambil biasanya di toko dekat lapangan kecamatan (Balung) tiap bulan,” sambungnya.

Selain itu, kata Yazid, warga pun turut memberikan perhatian dengan membantu semampunya. “Tapi untuk program bedah rumah agar tempat tinggalnya layak. Nenek itu tidak dapat! Karena lahan tanahnya bukan milik sendiri. Mungkin nanti bersama warga akan swadaya,” ujarnya.

Terkait nasi menjamur yang sampai dimakan nenek tua renta itu. “Sepengetahuan saya tidak dimakan begitu. Tetapi disimpan, dan biasanya diberikan ke ayam yang ada di sekitar rumahnya itu. Tidak benar kalau itu nasinya dimakan,” tukasnya

Lebih jauh Yazid mengatakan, Nenek Maimunah diketahui juga memiliki kelebihan meramal. “Ya dulu sejak masih mudanya bisa meramal. Tapi kita percaya tidak percaya, hanya sekedar gurauan saat datang berkunjung ke sana,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Nenek Maimunah (80) sudah 13 tahun hidup dalam kemiskinan sebatang kara, dan menempati tempat tinggal yang tidak layak. Untuk hidup sehari-hari dia hanya menggantungkan hidup dari warga sekitar.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin