Peristiwa

Waspadalah, Marak Penipuan Atas Nama Dandim 0812 Lamongan

LAMONGAN, FaktualNews.co – Masyarakat Lamonga, diharapkan berhati-hati dan waspada. Pasalnya, saat ini penipuan yang mengatasnamakan (Komando Distrik Militer) Kodim 0812 Lamongan, lagi marak.

Modusnya, pelaku penipuan baik melalui pesan singkat SMS, aplikasi WhatsApp maupun media sosial lain yang mengatasnamakan Letnan Kolonel Arh Sukma Yudha Wibawa, S.Sos. Komandan Kodim 0812 Lamongan, diketahui menggunakan nomor telpon 0822-8972-1777.

Kemarin salah satu staf Dispora Lamongan, mengaku telah menjadi korban penipuan melalui WhastApp dengan nomor tersebut dengan gambar profil logo TNI AD

“Kemarin, salah satu staf Dispora telah mentransfer ke penipu yang mengaku Dandim Lamongan terkait rekanan proyek stadion dengan menyetorkan uang sebanyak Rp 10 juta” kata Muhajir Kepala Dispora Lamongan, Rabu (19/6/2019).

Tidak hanya, staf Dispora, anggota DPRD Lamongan, Ujik Silviana Effendy, juga sempat menjadi korban penipuan dengan nomor yang sama yang mengaku sebagai Dandim Lamongan.

Si penipu yang akhirnya gagal mendapatkan hasil, lantaran Ujik tidak mau mentransfer tetapi memberikan uang secara cash untuk bertemuan.

“Saya dan Ujik sempat memancing pelaku untuk ketemuan, namun pelaku tak kunjung datang dan akhirnya berhasil tidak jadi korban.” Ujar  Letkol Arh Sukma Yudha Wibawa, Dandim 0812 Lamongan.

“Saat dilacak lokasi nomor tersebut, diketahui bahwa pelaku berada di daerah Makassar.” Imbuhnya.

Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Lamongan, untuk lebih berhati-hati dan mewaspadai segala bentuk penipuan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Masyarakat tetap berhati-hati apabila ada SMS, telephon, WhatsApp dari nomer 0822-8972-1777 atau lainnya yang mengatasnamakan Dandim 0812 Lamongan yang meminta atau ada maksud tertentu. Maka jangan langsung percaya, apapun alasannya karena hal itu tidak benar.”himbau Dandim 0812 Lamongan, Letkol Arh Sukma Yudha Wibawa.

Sebelumnya, akun Facebook (FB) Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung juga dipalsu (dibobol) untuk penipuan.