Kemarau Tiba, Air PDAM Lamongan Berwarna Coklat
LAMONGAN, FaktualNews.co – Keruhnya air yang mengalir ke pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lamongan sejak 5 hari ini, direspon Dirut PDAM, Ali Mahfudi. Ia mengaku, permasalahan yang muncul itu karena air baku dari Bengawan Solo berwarna kuning, dampak musim kemarau atau panas.
Karena panas kemarau itu, dasar sungai Bengawan Solo menguap. Sehingga timbul algae atau biota dasar sungai. “Lumut menguap ke permukaan sehingga timbul warna kuning kecoklatan,” kata Dirut PDAM Lamongan, Kamis (20/6/2019).
Lebih jauh Ali mengatakan, pasokan air dari hulu tidak ada. Sedangkan permukaan air tetap. PDAM sudah melalukan melakukan upaya maksimal diantaranya mereduksi air baku dicampur dengan sedimen untuk mengikat warna air baku.
“Termasuk ekstra penambahan bahan kimia untuk menghasilkan kualitas yang agak baik,” terangnya.
Oleh karena itu Ali Mahmudi meminta maaf jika selama ini produksi tetap. Pihaknya akan berusaha untuk meningkatan pelayanan serta kualitas air. “Semua ini karena pengaruh alam dan pergantian musim,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakid pelanggan yang berada di jalan panglima Sudirman minta pihak menejemen PDAM segera mencari solusi agar warna air yang dialirkan ke konsumen bisa kembali seperti semula.
“Sampai saat ini kondisi air PDAM masih bermasalah. Kami juga tidak mungkin memakainya untuk memasak atau air minum, kecuali untuk mandi dan cuci,” aku Wakid yang juga pemilik kedai kopi itu.