Pendidikan

Sistem Zonasi Dinilai Akomodi Harapan dari Pemerataan Pendidikan

JEMBER, FaktualNews.co – Polemik proses PPDB yang menggunakan sistem zonasi, dianggap mempersulit dan merugikan calon peserta didik baru yang berprestasi dan tidak bisa memilih sekolah favorit yang diharapkan.

Namun demikian, menurut Kepala Cabang Dispendik Provinsi Jatim Wilayah Kabupaten Jember Lutfi Isa, sistem zonasi tidak ubahnya seperti pendaftaran siswa baru yang lama. Bahkan lebih mengakomodir.

“Karena, baik online ataupun offline. Jika masyarakat ragu, disarankan lewat jalur offline yakni prestasi,” kata Lutfi saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (20/6/2019).

Meskipun diakui Lutfi, presentasinya kecil. “Karena jika jalur online, 50 persen zonasi, 20 persen nilai UN. Jadi semangatnya ada pemerataan dari sistem ini. Ini tantangan bagi dunia pendidikan untuk mendidik dalam beragam kemampuan siswa ini,” katanya.

Sehingga kondisi tersebut, masyarakat dihimbau maklum. “Untuk alur PPDB ada 4 tahap, pertama dari sistem zonasi, kedua berdasarkan peringkat UN di pilihan (sekolah) satu, kemudian kalau tidak bisa lolos akan disaring pada sekolah pilihan dua terkait zonasi, dan kalau tidak lolos maka pada tahapan keempat melalui peringkat UN pada pilihan sekolah kedua,” terangnya.