MOJOKERTO. FaktualNews.co – Bakat seseorang bisa saja gagal tanpa dukungan orang-orang dekat di sekitarnya, terlebih orang tua. Sebab cita-cita anak bisa terbentuk sejak kecil. Dengan cita-cita inilah yang akan mengarahkan kejenjang berikutnya.
Tak terkecuali, bagi Veshayu Taranggana Sasadhara, siswi yang masih duduk di bangku SD kelas VI asal Kecamatan Pungging, Mojokerto ini. Dengan dukungan penuh orang tua, bocah berusia 12 tahun ini kian mahir dalam memupuk bakatnya.
Selain lihai dalam menggambar dan melukis, anak kedua dari dua saudara pasangan Wahyudi dan Novi Shanty memiliki bakat terpendam menjadi seorang komikus.
“Saya terispirasi dari kakak. Karena kakak sendiri juga suka membuat komik,”ucapnya saat didatangi di rumahnya di Wisma Pungging Permai, Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging, Mojokerto Sabtu (22/06/2019).
Dia berujar, dalam membuat komik, sering sekali terinspirasi pada cerita cerita di sekitar. Seperti di sekolah yang menceritakan tentang aktivitas teman sebayanya.
Di lain sisi, membaca komik juga menjadi hobinya sejak usia 9 tahun. Saat itu, Tara sapaan akrabnya dia masih duduk di kelas III SD. Ia sudah mulai mencoret-coret buku pelajaran untuk membuat karya komik.
Bahkan, tangan saktinya pernah membuat buku pelajarnya tak tersisa dari gambaran komik. Semua buku tulis di bagian tengahnya disobeki untuk sketsa komik.
“Karena itu, saya pernah kena marah mama. Mama tahu buku tulis saya kok jadi tipis banget,”tuturnya sembari tertawa manis di hadapan orangtuanya.
Tidak hanya itu, dia juga menceritakan, pernah membuat marah ibunya keduakalinya saat nilai hasil ujian jeblok. Karena, semua pertanyaan diberi gambaran karakter orang. Dari soal ulangan 20 soal, nilai yang didapat hanya 15. Sebab, dari 20 soal, dia hanya benar 3 soal saja.
“Ya dari situ, saya mulai mengetahui bakat anak saya. Hingga kini dia sudah membiarkan dan mewadahi setiap kemauan anaknya khusunya untuk bakatnya,” saut ibu Tara, Novi Shanty.
Sejauh ini, selain mampu membuat bangga orang tua dan menyebet puluhan juara dari mulai tingkat Kota/Kabupaten hingga tingkat Jatim. Dari hasil karyanya mulai dari melukis dan menggambar.
“Dan sekarang, dia mulai merambah ke komikus, dia terinspirasi oleh kakaknya yang juga seorang komikus,” tuturnya.
Sekumpulan komik dengan berbagai judul telah berhasil dibukukan olehnya, ’’Sekarang ada enam cerita yang sudah terkumpul dalam satu sketchbook. Lainnya berupa lembaran-lembaran kertas dengan berbagai cerita,’’ bebernya.
Cerita hantu misalnya. Komikus cilik ini mengaku membuat komik tentang hantu terispirasi dari film-film horor yang kerap ditonton. Sedangkan rangkaian cerita lainnya dibuatnya dari kisah nyata kesehariannya. Seperti berjudul Bukber, Perkemahan Musim Semi, dan Berenang.
’’Kadang dia juga pernah menjual gambar saat teman-temannya ingin digambar. Selembar seribu rupiah. Lumayan juga uangnya bisa buat jajan,”imbuhnya.
Tara, siswa yang akan naik ke janjang SMP ini juga mengaku inspirasi membuat komik ini tak lain berangkat dari hobi membaca. Salah satu komik kesukaannya adalah berjudul Keluarga Irit dari penulis Korea. Tak heran, jika ke toko buku, stan favorit Tara adalah edu comik.