SITUBONDO, FaktualNews.co – Wisata Karang Kenek atau “Dusun Kecil” 26 merupakan salah satu wisata yang unik di Kabupaten Situbondo.
Pasalnya, wisata yang berada di Dusun Karang Kenek RT. 02 RW 06 Desa Olean Kecamatan Kota, Kabupaten Situbondo, memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan sebagai wisata Mistis.
Ansori Kepala Desa (Kades) Olean, Kecamatan Kota, Situbondo mengatakan, Karang Kenek merupakan satu-satunya dusun di Kabupaten Situbondo, yang diketahui hanya mempunyai kepala keluarganya yang tidak lebih dari 26 kepala keluarga (KK).
“Mulai dulu hingga sekarang jumlah KK di Dusun Karang Kenek Situbondo tidak pernah lebih dari 26 KK, sehingga dengan keunikan tersebut, kami akan mengembangkan Karang Keni’ sebagai wisata mistis di Kabupaten Situbondo,”ujar Ansori, Minggu (23/6/2019).
Menurutnya, dengan potensi keunikan tersebut, pihaknya mempunyai inisiatif untuk mengembangkan potensi destinasi wisata baru di Kabupaten Situbondo, dengan membangun wisata Karang Kenek yang berada di sekitar dusun yang dikenal cukup mistis tersebut.
“Wisata ini seluas 1,6 hektar dan kami bangun menggunakan bahan bambu, dengan mempertimbangkan kearifan lokal,” bebernya.
Ansori menegakan, untuk mengembangkan wisata mistis Karang Kenek, pihaknya mengucurkan anggaran sebesar Rp750 juta yang bersumber dari Dana Desa (DD). Dengan rincian, Rp400 juta di tahun 2018 dan Rp350 juta pada 2019.
“Tahun ini masih Rp120 juta, sisanya menunggu tahap pencairan selanjutnya,” ujarnya.
Ansori berharap ada perhatian khusus dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi untuk memberikan pendampingan guna mengembangkan berbagai potensi wisata.
“Potensi yang dimiliki Olean diantaranya, kerajinan dan seni budaya,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Penanganan Daerah Pasca Konflik pada Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Hasrul Edyar saat berkunjung ke Karang Kenek mengapresiasi langkah Pemerintah Desa Olean dalam pengembangan wisata dengan memelihara kearifan lokal. “Memang ini yang diharapkan pemerintah pusat, bagaimana desa mampu mengembangkan potensinya salah satunya pengembangan wisata dengan menggunakan DD,” katanya.
Menurutnya, pihaknya sangat kagum melihat bangunan Wisata Karang Kenek dimana seluruh bahan bangunan seperti ‘home stay’, tempat duduk santai dan spot permainan terbuat dari bambu.
“Kami kaget melihatnya, karena dalam waktu hanya dua tahun Desa Olean bisa membangun wisata yang bagus,” kata Hasrul.
Ia menegaskan, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi akan terus mendorong pemerintah desa untuk terus berinovasi dengan menyuplai anggaran maupun pendampingan untuk pengembangan wisata, khususnya yang masuk kategori daerah tertinggal.
“Karena Situbondo masih berstatus daerah tertinggal. Oleh karena itu, kami akan terus mendampingi agar terus berinovasi dan bisa segera keluar dari status tertinggal,” pungkasnya.