Pendidikan

Sebanyak 227 Kursi SMAN di Mojokerto ‘Tak Laku’

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang SMA dan SMK Negeri tahun pelajaran 2019/2020, melalui sistem dalam jaringan (daring) atau online, di Mojokerto, telah ditutup pada Jumat (21/06/2019). Hasilnya sebanyak empat sekolah di Mojokerto masih belum terpenuhi.

Dari data yang didapat, dari 14 sekolah SMA Negri di Kota/Kabupaten Mojokerto, hanya 10 sekolah yang terpenuhi. Sedangkan empat sekolah lainya masih belum terpenuhi. Diantaranya, di SMAN 1 Kota Mojokerto.

Sampai saat ini, masih kekurangan siswa. Tak tangung-tangung, dengan penerapan sistem zonasi, SMAN 1 Kota Mojokerto yang seharusnya dipenuhi pendaftar dengan jumlah 328, hanya terpenuhi sebanyak 214 pendaftar atau kurang sebanyak 114 siswa.

Kepala Sekolah SMA Negri 1 Kota Mojokerto Raden Imam Wahyudi mengatakan, sejak diumumkanya pada Sabtu (22/06/19) kemarin, di SMA Negri 1 Kota Mojokerto masih kekurangan 114 atau kurang tiga kelas lebih.

“Di sini sekolah satu-satunya yang berada di tengah-tengah kota. Kekurangannya paling banyak dibandingkan sekolah-sekolah lain,” ucapnya.

Menurutnya, kurangya jumlah siswa yang mendaftar di SMA Negeri 1 Kota Mojokerto dikarenakan banyak calon siswa yang tersisihkan oleh sistem. Ditambah dengan adanya perubahan sistem yang mendadak.

“Sebelum pengumuman pada Jumat (21/6) pihak sekolah sudah melakukan pengecekan dan mengetahui. Jumlah pagu pada SMA Negeri 1 Kota Mojokerto ini sudah terpenuhi, namun pada saat diumumkan jumlah itu berubah, lah itu yang kita tidak mengerti,” tuturnya.

Ia mencontohkan, seperti saat calon siswa yang bener-benar masuk dalam zonasi dan nilainya juga di atas rata-rata. Oleh sistem, mereka dimasukan pada jalur NUN. Namun akhirnya para siswa tergeser dengan siswa lain.

“Ini yang saya tidak mengerti, kanapa mereka tidak memiliki hak masuk pada zonasi saja, sehingga mereka tidak usah berpindah sekolah,” jelasnya.

Menurutnya, hingga sampai saat ini, dirinya masih menunggu adanya kebijakan dari Dinas Provinsi Jawa Timur. “Dirinya hanya berharap bisa memberikan pelayanan terhadap para siswa yang sebelumnya masuk dalam pagu pada saat masuk,” ujarnya.

Selain itu, dalam menghadapi hal ini, dirinya sudah melakukan kordinasi dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Mojokerto. Saat ini sudah dilakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Jawa Timur.

Sementara itu, selain SMA Negri 1 Kota Mojokerto, hal yang sama juga dialami oleh SMAN 3 Mojokerto. Dari 288 pagu yang dibuka dalam pendaftaran online, jumlah siswa yang mendaftar hanya 222 orang. Artinya masih ada 66 kursi atau hampir 2 rombel.

Sedangkan di wilayah Kota Mojokerto, sistem zonasi juga belum mampu mengatasi persoalan kekurangan minimnya pendaftar di wilayah Kabupaten Mojokerto. Salah satunya SMAN 1 Trawas gagal memenuhi pagu. Sebab, masih ada 36 kursi yang belum terisi. Selain itu juga dialami SMAN 1 Kutorejo yang masih lowong 11 kursi.