BLITAR, FaktualNews.co – Desa Kendalejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar yang lolos dalam lomba desa tingkat provinsi telah masuk dalam tahap penilaian pada Rabu (26/6/2019).
Saat itu 15 penilai dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Jatim melakukan penilaian lapangan.
Bupati Blitar Rijanto dalam sambutannya mengungkapkan hal utama yang membuat Desa Kendalrejo ini unggul adalah kerukunan antar masyarakat yang tinggi. Baik itu antar perangkat desa dengan masyarakat maupun masyarakat satu dengan lainnya.
“Desa ini masyarakatnya majemuk ada empat agama. Keeratan antar warga ini yang bisa dicontoh seperti saat salat Id pengamanan datang dari pecalang dan pemuda nasrani. Begitu pula saat umat nasrani merayakan natal, dan umat hindu mengatakan nyepi banser membantu penyamanan,” ungkap Bupati Rijanto.
Menurutnya kerukunan ini pun berujung pada kekompakan di masyarakat. Dimana dalam kegiatan pengembangan usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) ikut maju. Begitupula produknya khas dan hanya ada di desa Kendalrejo ini.
Salah satunya produksi telur asin asap yang cara memasaknya dengan cara diasap membuat cita rasa unik dibanding telur asin biasa. Lalu ada sentra pembuatan gamelan gong yang bahan dasarnya dari drum minyak bekas. Lalu inovasi diesel bertenaga LPG alatnya dibuat warga desa ini.
“Pertaniannya juga berkembang baik dengan penghasil jeruk nanas dan rambutan terbanyak di Kabupaten Blitar,” kata Rijanto.
Di bidang pemerintahan pelayanan masyarakat di desa ini sudah memakai teknologi online. Masyarakat yang mengurus pelayanan surat cukup lima menit langsung jadi asal dokumennya lengkap.
“Karena itu tim penilaian bisa memotret kondisi real desa kendalrejo. Karena jatim ke tingkat nasional biasanya dari blitar ada bisa ke tingkat nasional,” pesan bupati ke tim penilai.
Sementara Ketua Tim Penilai dari Dinas PMD Jatim, Ahmad Robiul Fuad mengakui kunggulan kerukunan masyarakat seperti dikatakan bupati. Maka dari itulah desa ini bisa masuk ke empat besar lomba desa tingkat provinsi.
“Mulai saya datang tadi saya lihat kok seragamnya berbeda-beda, ternyata ada banser, pecalang, dan pemuda nasrani. Kekompakan ini patut diacungi jempol,” ujarnya.
Lebih lanjut dalam penilaian ini pihaknya melihat menyeluruh dari desa ini mulai dari pembangunan, kesehatan, peningkatan SDM, pemerintahan hingga kemananan desa.
“Tujuannya ini adalah memilih dari yang terbaik dari 7724 desa di Jawa Timur. Dan nantinya akan menjadi desa percontohan dan memotivasi desa lainnya,” pungkasnya. (*/hms)