FaktualNews.co

Narkoba Merajalela di Pasuruan, Polisi Ciduk Pengedar Dua Hari Sekali

Kriminal     Dibaca : 2027 kali Penulis:
Narkoba Merajalela di Pasuruan, Polisi Ciduk Pengedar Dua Hari Sekali
FaktualNews.co/Abdul Aziz/
Para pelaku peredaran narkoba yang diamankan dan diproses hukum di wilayah hukum Polres Pasuruan

PASURUAN, FaktualNews.co – Satresnarkoba Polres Pasuruan akan selalu konsisten dalam memberantas narkoba di wilayah hukum Polres Pasuruan. Dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI), tanggal 26 Juni 2019 menjadi bahan instrokpeksi diri, yakni bagaimana cara memberantas narkotika.

Kasat Narkoba Polres Pasuruan AKP Nanang Sugiyono mengatakan, peredaran narkoba di Pasuruan, bisa saja disebut banyak dan tidak banyak. “Karenanya konsistensi untuk memerangi peredaran rarkoba sudah dijaga dan berjalan selama 3 tahun 10 bulan terakhir ini,” papar dia, seusai peringati HANI, Rabu (26/6/2019).

Menurut dia, sudah ratusan tersangka berhasil ditangkap dan ratusan kasus berhasil diungkap. Dijelaskan dia, tahun 2018 lalu, selama setahun pihaknya berhasil mengungkap 156 kasus, dan 204 tersangka.Tahun 2019 ini, periode Januari – Juni ini, pihaknya berhasil mengungkap 84 kasus dan 103 tersangka. “Ini belum cukup,” kata dia.

Jika di breakdown, tiap bulan, pihaknya berhasil mengungkap 15 kasus penyalahgunaan narkoba. Kalau dirinci maka terhitung 2 hari sekali, kasus narkoba berhasil diungkap. “Kami tidak ingin generasi penerus bangsa rusak akibat narkoba. Pemberantasan narkoba harus konsisten dan berkelanjutan dan tak harus patah semangat,” ujar Nanang.

Karena lanjut Nanang, PR terbesar adalah menjaga konsistensi tersebut, dengan dibutuhkan, rasa tulus ikhlas dan peduli untuk mengungkap kasus narkoba. Sebab, jika tidak diberantas, narkoba di Pasuruan akan berkuasa. Kondisi sekarang, narkoba sudah menyentuh semua kalangan di Pasuruan,” beber dia.

Dikatakannya, sejauh ini, pihaknya memang khusus menangkap kurir dan bandar – bandar sabu yang berkeliaran di Pasuruan. Untuk pengguna sabu, pihaknya belum pernah menyentuhnya sama sekali. Bagi dia, pengguna adalah korban kejahatan narkoba. “Yang kami sikat bandar dan kurirnya,” tegas dia.

Ketika bandar dan kurir sudah tidak bisa beredar, kata Nanang, maka pengguna akan kehabisan stok sabunya. Secara tidak langsung, pengguna akan kebingungan mencari pasokan narkoba karena kurir dan bandar sudah ditangkap lebih dulu. “Motif bandar dan kurir sabu, murni karena untuk usaha. Mereka sengaja cari keuntungan,” urai Nanang.

Karena itu, pihaknya meminta dukungan semua pihak, untuk ikut memberantas narkoba. “Dengan dukungan semua pihak ikut bertanggung jawab, maka narkoba bisa diberantas bersama. Karenanya momentum HANI ini, kami jadikan bersama untuk memberantas narkoba. Wujudkan hidup sehat dan bermartabat tanpa narkoba,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin