Menteri Pertanian Sambangi Loka Grati Pasuruan, Program Pengembangan Sapi
PASURUAN, FaktualNews.co – Loka Penelitian Sapi Potong Grati, Kabupaten Pasuruan, adalah salah satu dari 11 UPT jadi lokasi pengembangan sapi hasil teknologi Inseminasi Buatan (IB) dan Transfer Embrio (TE) dari Kementerian Pertanian. Keberadaan Loka Grati juga bertujuan untuk mendukung Upaya Khusus Percepatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (UPSUS SIWAB).
Menteri Pertanian Amran Sulaiman, berkunjung ke lokasi, Jum’at (28/6/2019) pagi. Bersama rombongan Amran, melihat langsung pengembangan anakan sapi (pedet) hasil teknologi IB dan TE.
“Pengembangan sapi Belgian blue maupun sapi kembar merupakan program Kementerian Pertanian untuk mendongkrak produksi daging di dalam negeri,” papar Amran, saat di lokasi.
Arman melihat langsung hasil pengembangan 2 ekor pedet jantan dengan material genetik breed Belgian Blue yang lahir pada 8 maret dan 24 juni, serta dua pedet PO kembar jantan yang lahir 2 juni 2019 lalu. Bahkan, dalam waktu dekat, ada 7 induk betina yang akan melahirkan pedet Belgian blue dan 5 induk yang bunting calon sapi kembar.
Menurut Arman, Loka Penelitian Sapi Potong Grati merupakan salah satu dari lokasi pengembangan sapi hasil teknologi IB dan TE.
“Hasilnya bisa dilihat semua, bagus, karena bisa mendongkrak penambahan populasi sapi di tanah air. Jumlah populasi sapi terbesar saat ini ada di Jawa Timur, menyumbang 1,4 juta ekor sapi per tahunnya,” jelasnya.
Sedangkan secara nasional, lanjut Arman, populasi sapi di Indonesia mencapai 17,72 juta ekor per tahun. Jumlah ini meningkat 500% dibanding tahun 2015 lalu.
“Perkembangan populasi sapi tiap tahun 1 juta ekor. Dibandingkan, 4 tahun setengah sebelum pemerintahan Jokowi, per tahunnya sekitar 182 ribu sampai 200 ribu ekor,” ujar Arman.
Diakuinya, Presiden Jokowi mengintruksikan untuk melakukan akselerasi hingga akhirnya populasi sapi bisa naik menjadi 1 juta ekor. Dengan begitu, ada peningkatan 500%,”.Dalam program Upsus Siwab, Kementan telah membagikan 3-4 juta semen beku (sperma) gratis ke seluruh petani, peternak maupun masyarakat.
Upaya tersebut dilakukan, kata dia, untuk menghasilkan anakan sapi Belgian blue maupun menggenjot kelahiran sapi kembar melalui IB.
“Kita perbanyak populasi, sehingga kebutuhan daging nasional dapat terpenuhi tanpa perlu importasi. akan kita galakkan terus menerus untuk kita ajak masyarakat berpartisipasi meningkatkan populasi nsapi di Indonesia,” harap Arman.
Ia mengakui bahwa saat ini Indonesia masih mengimpor 500 sampai 600 ton daging sapi. Amran berharap bisa swasembada daging lebih cepat.
“Mudah-mudahan 10 tahun lagi. Sudah ada beberapa sapi kembar lahir dan bisa kembangkan sapi unggul, yakni sapi belgian blue, brahman, ongol yang bobotnya 1-2 ton. Petani diuntungkan dan terus produksi,” tandasnya.