Peristiwa

Jadi Lulusan Serda Terbaik, Perasaan Petrus NN Carut Marut Terima Kenyataan Anaknya Meninggal

JEMBER, FaktualNews.co – Penutupan pendidikan Bintara Multicorps TNI AD Tahun Anggaran 2019, menjadi suatu momen membahagiakan bagi seorang prajurit. Karena sekitar 479 siswa sekolah calon Bintara itu, telah resmi menyandang pangkat Serda. Mereka pun siap bertugas di satuan masing-masing.

Bahkan mendapat prestasi sebagai Bintara berprestasi, tentunya menjadi sebuah mimpi dan hal yang membanggakan. Namun hal itu berubah, ketika harus menghadapi kenyataan. Karena juga mendapat duka yang datang secara bersamaan.

Seorang prajurit yang kini berpangkat Serda, Petrus NN asal Kupang, Nusa Tenggara Timur, berhasil menjadi Bintara Berprestasi Secaba Rindam V/Brawijaya Tahun Anggaran 2019. Ia juga didapuk menjadi perwakilan rekan-rekannya, untuk dilantik langsung oleh Danrindam V/Brawijaya Kolonel Inf Dendy Suryadi, yang mewakili Pangdam V/Brawijaya.

Upacara penutupan Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Multicorps TA 2019, digelar di Lapangan Secaba Rindam V/Brawijaya, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (29/6/2019).

“Saya bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas berkat dan karunianya, sehingga saya diberi keberhasilan seperti ini,” kata Petrus.

Petrus menyampaikan, terkait prestasi yang diraihnya itu, dirinya merasa senang dan bangga. “Pasalnya ini prestasi saya mendapat nomor urut satu. Ini juga menjadi kebanggan buat istri dan almarhum anak saya,” ungkapnya dengan wajah menahan sedih.

Saat menyampaikan tentang almarhum anaknya, ternyata diketahui prajurit tangguh itu baru mengalami duka anaknya yang baru berumur 2 bulan meninggal. Saat itu, Petrus sedang menjalani pendidikan. “Anak saya baru lahir, laki-laki, berumur 2 bulan meninggal. Karena ada gangguan di ususnya. Saat itu saya masih pendidikan. Karena tidak tahu lahirnya, dan meninggalnya pun saya tidak tahu. Saat itu pulang, cuti lebaran, saya hanya bisa menengok makamnya,” ungkapnya dengan mimik wajah tegar.

Prestasi yang diraihnya dalam pendidikan Bintara, menjadi berkesan baginya. Karena rasa kebanggan itu, bercampur dengan luka yang mendalam. “Saya berusaha (mendapat prestasi ini). Mengikuti kata-kata pelatih, belajar, dan berlatih. Untuk persiapan, yakni fisik dan belajar yang giat,” ungkapnya.

Selanjutnya setelah lulus dan mendapat pangkat Serda, kata Petrus, dirinya akan melanjutkan pendidikan. “Yakni saya ke PLP dulu, untuk mengikuti pendidikan kejuruan di sana. Kemudian rencana saya selanjutnya, saya ingin kembali ke Kodam 9 Udayana. Khususnya Korem 161 Wira Sakti, Kupang,” tegas anggota Korps Infanteri Yonif Rider 501 Banjar Yudha Kostrad itu.

Terkait anaknya, dirinyapun mengaku bingung akan sedih dan campur bahagia yang dirasakannya. “Maaf saya sampaikan sedang bahagia, tetapi sesungguhnya saya sedih. Karena anak saya yang baru meninggal itu,” tuturnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Danrindam V/Brwijaya Kolonel Inf Dendy Suryadi, yang hadir mewakili Pangdam V/Brawijaya menyampaikan, agar Bintara yang sudah lulus dan dilantik untuk segera menyesuaikan diri. “Baik sikap dan perilakunya seiring dengan pemingkatan pangkatnya dari Tamtama menjadi Bintara. Yakni juga dalam.mendukung tugas TNI AD melalui kecabangan masing-masing,” ujarnya.

Dirinya pun merasa bersyukur, lanjut Adi, 479 Siswa yang mengikuti pendidikan, keseluruhannya dapat menjalani pendidikan hingga lulus. “Kali ini dalam jumlah lengkap 100 persen! Selanjutnya mereka nantinya akan mengikuti pendidikan lanjutan, karena ini Multicorps, sehingga mereka nanti melanjutkan pendidikan pemantapan sesuai kecabangannya masing-masing, yang kecabangan infanteri di Pusdik Infanteri, yang Arteleri Medan di Pusdik Armed dan seterusnya,” jelasnya.