Kesehatan

Tips Mencegah Bakteri di Mulut Pindah Ke Otak

FaktualNews.co – Bakteri bisa hidup di mana saja, termasuk di tubuh Anda, seperti usus ataupun rongga mulut. Tak hanya hidup, makhluk superkecil ini bahkan bisa berpindah dari satu organ ke organ lainnya.

Misalnya, bakteri di mulut dapat berpindah ke otak. Mengapa hal ini bisa terjadi dan bagaimana mencegahnya?

Lebih dari miliaran bakteri hidup di dalam mulut Anda. Ada bakteri baik yang mendukung kesehatan, ada juga yang memicu peradangan dan penyakit. Bakteri yang ada di mulut ini disebut dengan mikrobiome oral.

Bakteri tersebut hidup di area pipi dalam, lidah, langit-langit, amandel, dan gusi. Jika lingkungan mulut terlalu asam, lembap, dan kotor, bakteri penyebab penyakit dapat berkembang dengan pesat.

Bukan hanya pada mulut, bakteri dapat masuk ke aliran darah sehingga dapat berpindah ke jantung, usus, dan otak. Salah satu bakteri berbahaya yang bisa menyebabkan peradangan di tubuh adalah Porphyromonas gingivalis (Pg) —bakteri penyebab masalah gusi.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran University of Louisville menunjukkan bahwa jumlah Pg pada otak penderita alzheimer lebih tinggi ketimbang otak orang yang sehat.

Ini menunjukkan bahwa mikrobiome oral dapat berpindah ke otak dan menyebabkan infeksi.

Perpindahan bakteri dari mulut ke bagian tubuh lainnya, termasuk otak adalah proses alami. Anda tidak dapat sepenuhnya mencegah perpindahan bakteri tersebut.

Namun, jumlah bakteri yang masuk ke dalam aliran darah bisa dikurangi. Caranya, tentu saja dengan merawat kebersihan gigi dan mulut.

Perawatan gigi dan mulut agar bakteri tidak mencapai ke otak sama dengan perawatan gigi pada umumnya yang biasa Anda lakukan, yaitu:

1. Rajin sikat gigi

Supaya bakteri jahat di mulut tidak berkembang pesat dan mencapai ke otak, kebersihan gigi harus dijaga. Sikat gigilah 2 kali sehari, yaitu sesudah makan dan sebelum tidur.

Jangan menyikat gigi terburu-terburu dan terlalu keras. Luangkan waktu sekitar 2 menit untuk menggosok gigi secara merata. Kemudian, bilas mulut Anda dengan air bersih.

Selain itu, jaga kebersihan peralatan sikat gigi Anda. Sebelum menggunakan sikat gigi, bilaslah terlebih dulu dengan air. Setelahnya, simpanlah di tempat yang kering.

Jangan biarkan sikat gigi Anda terus basah dan lembap karena dapat mendorong pertumbuhan bakteri, jamur, dan ragi.

2. Pakai benang gigi

Bakteri mulut dapat menyusup ke celah-celah sempit di gigi. Jika dibiarkan, penyakit gusi bisa terjadi dan bakteri mulut memiliki kesempatan besar berpindah ke otak.

Jangan cemas, Anda bisa menyempurnakan kebersihan gigi dengan flossing (menggunakan benang gigi).

3. Kumur-kumur dengan air setelah makan

Makanan dapat membuat pH mulut menjadi lebih asam. Sisa makanan yang menempel di gigi dan tidak dibersihkan bisa menjadi plak yang semakin hari akan terus menumpuk.

Lingkungan mulut yang kotor ini menjadi tempat yang cocok bagi bakteri untuk berkembang biak. Ini bisa meningkatkan risiko infeksi dan penyebaran bakteri mulut ke otak.

Nah, sebelum membersihkan gigi setelah makan, baiknya Anda menunggu 30 hingga 45 menit. Berkumurlah dengan air terlebih dahulu untuk membersihkan sisa makan.

Setelahnya, baru lanjutkan dengan menggosok gigi agar jumlah bakteri berkurang.

Mengapa Anda tidak langsung menyikat gigi setelah makan? Makanan manis dan asam dapat membuat enamel (lapisan terluar) gigi melemah.

Itu sebabnya, menggosok gigi persis setelah makan akan membuat enamel gigi Anda ikut terkikis.

4. Rutin cek kesehatan gigi

Langkah selanjutnya adalah rutin cek kesehatan gigi ke dokter. Ini wajib dilakukan setidaknya 6 bulan sekali. Apalagi, jika Anda sangat rentan mengalami masalah gigi dan mulut.