PASURUAN, FaktualNews.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan, mulai melakukan dropping air bersih untuk warga di 5 desa di tiga kecamatan yang mengalami kekeringan akibat krisis air bersih. Distribusi air untuk kebutuhan warga yang terdampak kekeringan tersebut, setelah adanya permintaan dari desa setempat.
Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana mengatakan, sejak bulan Juni, BMKG memprediksi sudah memasuki musim kemarau. “Kita sudah lakukan asesmen dengan dinas terkait. Namun sementara sampai saat ini belum terjadi kekeringan sampai benar-benar sulit air di daerah Kabupaten Pasuruan,” katanya, Senin (1/7/2019).
Menurut Bakti, kelima desa yang mengalami penurunan debit air bersih yakni Desa Jeladri, Kecamatan Winongan, dan sisanya adalah 4 desa di Kecamatan Lumbang. Diantaranya Karangjati, Karangasem, Cukurguling dan Desa Lumbang. Setiap satu desa dikirim 1 rate (satu tangki) air bersih berisikan 4000 liter sampai 5.000 liter.
Dikatakannya, pengiriman air bersih kali ini merupakan penanganan darurat. Dalam artian hanya untuk pemenuhan kebutuhan air untuk minum dan memasak. “Hari ini mulai dikirim, satu hari satu rate. Penanganan darurat bukan berarti memenuhi seperti biasa. Tapi hanya untuk minum dan masak sebagai kebutuhan dasar,” tegas Bakti.
Dari BPBD Kabupaten Pasuruan sendiri mencatat, untuk musim kemarau saat ini diperkirakan ada 23 Desa di 7 Kecamatan yang berpotensi rawan kekeringan. Hal itu mengacu pada kejadian tahun sebelumnya. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Cipta Karya dan Kawasan Pemukiman, Dinas Sosial, PMI dan juga CSR Perusahaan.
Upaya tersebut diupayakan agar bisa ikut membantu mengirimkan air bersih ke daerah yang kekeringan. “Semua nya sudah siap, tinggal dikirim sesuai kebutuhan masing-masing desa terdampak. Jadi yang kami prioritaskan yakni desa yang sudah sangat membutuhkan dan benar-benar mengalami kekeringan,” imbuhnya.