FaktualNews.co

Pemerintah Targetkan Penyelesaian Wabah Hepatitis A di Jawa Timur, Dua Pekan Depan

Peristiwa     Dibaca : 912 kali Penulis:
Pemerintah Targetkan Penyelesaian Wabah Hepatitis A di Jawa Timur, Dua Pekan Depan
FaktualNews.co/istimewa
Pasien Hepatitis A di Pacitan.

SURABAYA, FaktualNews.co – Wabah Hepatitis A melanda Jawa Timur. Data terakhir, ada sekitar 975 orang ditemukan sebagai penderita. Pemerintah pun menargetkan bisa menyelesaikan penyebaran penyakit infeksi hati ini dalam kurun waktu dua pekan kedepan.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jatim, Kohar Hari Santoso di Surabaya, “Mudahan-mudahan dalam kurun dua minggu ini sudah kita selesaikan, sambil kita pantau terus,” ujarnya, Senin (1/6/2019).

Berbagai upaya disampaikan Kohar, juga sudah dilakukan pihaknya bersama instansi terkait di daerah. Mulai dari penanggulangan hingga pencegahan. Hasilnya, penyebaran wabah Hepatitis A dapat ditekan, meski jumlah pasien masih bertambah.

Dari data yang ada, sejak tanggal 27 Juni 2019. Telah ditemukan 824 penderita Hepatitis A di Kabupaten Pacitan. Esoknya, jumlah tersebut bertambah 100 orang menjadi 924 penderita.

Akan tetapi, dua hari setelahnya, secara berturut-turut penambahan terus menurun, yang hanya bertambah 33 penderita menjadi 957 penderita. Dan terakhir, per tanggal 1 Juli 2019 pagi tadi berjumlah 975 penderita.

“Ya mudah-mudahan (dua pekan kedepan) tidak ada sama sekali penambahan jumlah pasien,” lanjutnya.

Bukan hanya di Kabupaten Pacitan, di sejumlah daerah kata Kohar, juga akan dilakukan upaya penanggulan jika ditemukan kasus baru. Yakni, dengan cara isolasi pasien untuk mencegah penularan penyakit ke orang lain selama pengobatan.

Kemudian melakukan survey penyelidikan epidemiologi  untuk menekan potensi penyebaran wabah ke daerah lain. Lalu, gencar mensosialisasikan kepada masyarakat. Terutama tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).

“Bagaimana mereka buang air besarnya, bagaimana mereka cuci tangannya, bagaimana air minumnya apa sudah digodok sampai mendidih direbus, bagaimana makanan tidak terkontaminasi dan bagaimana masyarakat tidak membuang sampah sembarangan,” tutup Kohar.

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin