FaktualNews.co – Mewabahnya virus Hepatitis A yang melanda Kabupaten Pacitan beberapa waktu lalu tengah menjadi sorotan publik. Bahkan pada 25 Juni 2019 Bupati Pacitan telah memberikan status Kejadian Luar Biasa (KLB).
Tentunya hal ini menjadi sebuah mimpi buruk bagi masyarakat Indonesia. Warga yang tinggal diluar Pacitan pun takut tertular penyakit Hepatitis A ini. Berdasarkan data terakhir yang diperoleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), terdapat sekira 957 pasien yang positif mengidap Hepatitis A.
Banyak masyarakat pun bertanya-tanya, apakah penyakit ini dapat menular melalui adanya hubungan seks? Merangkum dari berbagai sumber, pada dasarnya tidak semua Hepatitis bisa ditularkan dengan hubungan seksual. Dalam konteks Hepatitis A, cara penularannya secara fekal-oral yang artinya terdapat kontak antara feses ke mulut.
Hepatitis A sering dikaitkan dengan kebersihan pribadi yang kurang baik, sanitasi yang buruk, makanan yang terkontaminasi bakteri hepatitis dan lingkungan yang buruk. Namun, dikutip dari Alodokter, Hepatitis A juga bisa menular melalui hubungan seksual, yakni apabila seseorang berhubungan seksual secara oral dan anal dengan penderita Hepatitis A.
Tetapi dibanding Hepatitis A, Hepatitis B-lah yang memiliki kemungkinan lebih besar ditularkan melalui hubungan seks. Penularan Hepatitis B melalui kegiatan seksual dan lebih berisiko dibanding dengan penularan Virus HIV. Virus Hepatitis B bisa ditemukan pada saliva (air liur), cairan vagina dan sperma. Maka besar kemungkinan seseorang akan mudah tertular jika melakukan oral dan anak seks.
Namun, Anda masih bisa terhindar penularan virus Hepatitis B jika hanya berpegangan tangan, berpelukan atau sekadar melakukan kecupan kepada orang lain. Kecuali jika Anda melakukan ciuman yang menyebabkan adanya pertukaran liur pada mulut, terlebih jika ada luka pada bagian mulut, maka risiko tertular akan semakin besar.
Lain lagi ceritanya dengan virus Hepatitis C yang cara penularannya berbeda dari keduanya. Penyakit yang satu ini menular melalui darah. Berbagai macam darah memiliki potensi menularkan Hepatitis C. Beberapa diantaranya adalah darah menstruasi, bisul atau adanya luka genital.
Kabarnya penderita Hepatitis C jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan dengan orang yang gemar bergonta-ganti pasangan dan penyakit menular seksual lainnya.