PASURUAN, FaktualNews.co – Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sekolah favorit ternyata terus diburu kalangan orang tua murid. Seperti di SMPN 1 Kota Pasuruan yang telah membuka penerimaan siswa baru melalui sistem zonasi sejak Senin (1/7/2019). Namun penerapan sistem tersebut, menuai polemik.
Sejak dibuka PPDB dengan menerapkan sistem zonasi, ternyata banyak orang tua mengeluh hingga ngelurug sekolah. Mereka menganggap pihak sekolah tak transparan. Wajah tegang tampak dari puluhan orang tua yang kecewa terhadap kebijakan sekolah. Mereka menganggap, pihak sekolah berlaku tak adil.
Salah satu orang tua siswa, Ahmad menyampaikan, bahwa anaknya tidak lagi bisa mendaftar di SMPN 1 Kota Pasuruan, lantaran kuota telah terpenuhi. Padahal, ia telah mendaftar sejak hari pertama dan rumahnya dekat dengan sekolah. “Aneh. Katanya diutamakan zonasi. Lah ini kok gak zonasi,” terang dia, saat di lokasi, Selasa (2/7/2019).
Padahal, pertama pendaftaran dibuka, diakuinya ia sudah mendaftar. Namun siangnya pendaftaran sudah ditutup. Meski kecewa berat, ia berharap ada penjelasan dari pihak sekolah. “Kami kemarin daftar, tapi siang sudah ditutup, katanya menerapkan sistem zonasi, tapi yang dekat kok justru tidak diterima tanpa alasan jelas,” keluhnya.
Pria yang bertempat tinggal di Kelurahan Bugul Lor, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan ini, juga mengaku kesal lantaran pihak sekolah tak transparan terhadap jumlah pendaftar di hari pertama sejak dibuka. “Panitia menjelaskan pendaftaran sudah ditutup. Anehnya saat kami pulang, lah kok masih ada yang daftar,” beber dia.
Sementara, Alfan Wahyudi, orang tua calon siswa menyampaikan, jumlah antrean terakhir pada hari pertama hingga 180 pendaftar. Ternyata panitia menambahnya hingga 205 orang, tanpa pemberitahuan sebelumnya. “Karena tidak ada batasan jumlah siswa yang daftar malah membludak yang daftar serta antre. Ini gimana,” ujar dia.
Terpisah, Ketua Panitia PPDB SMPN 1, Khoirul Anam mengatakan, orang tua hanya salah paham terhadap penjelasan dari pihak sekolah. “Banyak kekurangan berkas saat diverifikasi, orangtua tidak bisa memenuhi keinginan panitia seperti kelengkapan berkas persyaratan ada yang hilang seharusnya disertai surat keterangannya,” papar dia.
Karena itu, pihaknya meminta agar para orang tua memahami apa yang menjadi persyaratan. Panitia masih membuka pendaftaran hingga pada Kamis (4/6/2019) esok. Ia berharap para orang tua tak cemas. “Terpenting, jika memenuhi persyaratan, siswa lulusan SD atau sederajat akan diterima. Kita transparan,” imbuhnya.