FaktualNews.co

Struktur Bata Kuno di Jombang Merupakan Saluran Air Pendukung Pemukiman Zaman Majapahit

Peristiwa     Dibaca : 1478 kali Penulis:
Struktur Bata Kuno di Jombang Merupakan Saluran Air Pendukung Pemukiman Zaman Majapahit
FaktualNews.co/Muji Lestari/
Ekskavasi struktur batu bata kuno di Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Jombang, Jawa Timur, Selasa (2/7/2019).

JOMBANG, FaktualNews.co – Struktur bata kuno yang ditemukan di dasar sendang di Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Jombang, Jawa Timur diduga merupakan bekas saluran pendukung untuk kebutuhan air pemukiman jaman kerajaan Majapahit.

Hal ini terkuak saat Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan peninjauan dilokasi Sendang Sumberbeji, Selasa (2/7/2019).

Arkeolog BPCB Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho menjelaskan, salah satu bukti yang paling mendasar yakni adalah dari ciri dan bentuk batu bata yang cukup identik dengan era jaman Majapahit. Dimana ketebalan batu batanya sekitar 6 centimeter dengan panjang sekitar 30 x 20 centimeter.

Sedangkan dari hasil penelitian ini, struktur bata berfungsi sebagai saluran air yang membentang dari barat ke timur dengan arah arus air dari arah barat. Wicaksono mengungkapkan, saluran pendukung ini juga dirancang sebagai saluran air dengan tehnologi tertutup. Hal ini, kata dia, nampak dari struktur penataan bata yang menutup pada bagian atas saluran dan berada didalam tanah.

“Kalau dari ukuran bata kami simpulkan ini merupakan peninggalan era kerajaan Majapahit. Sebab kalau jaman pra Majapahit, seperti Kadiri, itu ukuran batanya lebih besar, yakni panjang sekitar 40 x 30 centimeter dengan ketebalan mencapai 8 sampai 9 centimeter,” ujarnya.

Sementara, dalam peninjauan tersebut, BPCB Jawa Timur melihat struktur panjang bata mencapai 14 meter dengan total lebar sekitar 1,5 meter. Juga terdapat lubang dibagian tengah dengan diameter sekitar 55 centimeter dan kedalamanya mencapai 205 meter atau sebanyak 35 lapis bata.

Wicaksono pun menegaskan bahwa sendang yang diyakni warga sebagai peninggalan jaman kuno bukanlah sumber air, melainkan merupakan luberan air yang disebabkan rusaknya bagain saluran disisi timur sendang atau waduk karena tertutup tanah.

“Kami lihat tadi struktur bata dari arah barat ke timur tadi masih ada, arusnya cukup kencang dari arah barat, jadi kemungkinan saluran dibagian sendang ini rusak dan aliran air mampet disini sehingga membentuk kubangan air ini, (sendang), dan yang disebut warga merupakan sumber air itu adalah bagian bak kontrolnya, kala itu,” tegasnya.

Atas temuan ini, BPCB Jawa Timur akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Pemerintah Desa setempat untuk langkah selanjutnya.

“Kami akan koordinasikan lagi dengan Pemkab Jombang dan Pihak Desa dulu,” kata Wicaksono.

Sebelumnya, struktur bata kuno itu ditemukan warga Dusun Sumberbeji saat kerjabakti membersihkan dasar sendang dari endapan lumpur yang sudah mulai dangkal. Sebab, Pendangakalan tersebut cukup mempengaruhi aliran air dari arah sendang ke saluran irigasi di Desa setempat. Sendang Sumberbeji sendiri selama ini dimanfaatkan warga setempat untuk mengairi areal persawahan di Desanya.

Warga mengangkat lumpur dari dasar sendang dengan peralatan manual seperti cangkul. Namun, setelah dicangkul sedalam satu meteran, warga dibuat kaget setelah melihat lubang yang dalam dan panjang yang mirip dengan saluran air atau saluran pembuangan.

Saluran tersebut bahkan cukup dalam hingga hingga tingginya melebihi dari orang dewasa. Pada bagian pinggir saluran tersebut, ada tembok yang terbuat bata kuno berukuran besar yang tertata secara rapi dan masih terlihat bagus.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul