Awas, Gusi Berdarah Picu Kanker Hati

FaktualNews.co – Sebuah penelitian terhadap orang yang tinggal di Inggris menemukan bahwa kesehatan mulut yang buruk, seperti sakit atau gusi berdarah hingga gigi yang lepas, memiliki risiko 75% lebih tinggi terkena kanker hati.

Studi sebelumnya telah menetapkan bahwa buruknya kesehatan gusi dan gigi berisiko dengan kondisi kesehatan, seperti stroke, jantung, diabetes dan beberapa jenis kanker, termasuk kanker pencernaan.

Sementara, kanker pencernaan atau sistem pencernaan adalah masalah kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia. Para penulis mengutip studi global yang memperkirakan bahwa sekitar 28% kasus kanker baru dan 37% kematian disebabkan oleh kanker saluran pencernaan.

Jumlah orang dengan kanker pencernaan juga meningkat pada 2018. Populasi yang menua dan peningkatan faktor risiko lingkungan serta perilaku tertentu menjadi beberapa alasan.

Penelitian sebelumnya juga telah menghubungkan kesehatan mulut yang buruk dengan kanker pada sistem pencernaan. Kanker sistem pencernaan meliputi kanker pada kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, dubur, anus, hati, saluran empedu, dan pankreas.

Untuk penelitian, tim merujuk pada kanker organ pencernaan pada daftar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam revisi ke 10 dari kode Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD-10) Versi 2016 C15-C26 kode klasifikasi. (Baca juga: Jam Kerja Panjang Terkait Risiko Tinggi Terkena Stroke).

Mereka mengambil data dari proyek Biobank Inggris. Data terakhir mencakup informasi tentang lebih dari 490.000 orang dewasa dari Inggris, Skotlandia, dan Wales yang berusia antara 40 dan 69 tahun ketika mereka mendaftar selama 2006-2010.

Peneliti tidak menyertakan individu yang melaporkan detail yang tidak memadai tentang kesehatan mulut mereka atau yang memiliki riwayat kanker ketika mereka bergabung dengan proyek. Secara keseluruhan, analisis mengambil data pada 469.628 orang, di antaranya 4.069 mengembangkan kanker gastrointestinal selama tindak lanjut rata-rata 6 tahun.

Di antara orang-orang yang mengembangkan kanker pencernaan, 13% telah melaporkan memiliki kesehatan mulut yang buruk pada awal periode penelitian. Dari informasi lain yang telah diberikan oleh para peserta, para peneliti menemukan bahwa mereka yang melaporkan kesehatan mulut yang buruk lebih mungkin mengalami obesitas dan menjadi perempuan, berusia lebih muda, serta tinggal di daerah sosial ekonomi yang kurang. Mereka juga cenderung menjadi bukan perokok dan makan lebih dari dua porsi buah serta sayuran setiap hari.

Para peneliti mendefinisikan kesehatan mulut yang buruk sebagai gusi yang menyakitkan, gusi yang berdarah, dan atau memiliki gigi yang longgar. Mereka melacak kejadian kanker gastrointestinal melalui pendaftar kanker.

Analisis tersebut tidak menemukan hubungan antara kesehatan mulut dan risiko keseluruhan kanker gastrointestinal. Namun, ketika mereka memeriksa kanker organ tertentu, mereka menemukan hubungan antara kesehatan mulut yang buruk dan kanker hepatobilier, yaitu kanker yang terjadi di hati, kantong empedu, atau saluran empedu.

Dilansir Medicalnewstoday, hubungan terkuat dari semua ini adalah dengan karsinoma hepatoseluler, kanker dewasa yang paling umum yang dimulai di hati. Analisis menunjukkan bahwa memiliki kesehatan mulut yang buruk terkait dengan risiko 75% lebih tinggi terkena karsinoma hepatoseluler.

Menurut American Cancer Society (ACS), kejadian kanker hati di Amerika Serikat telah meningkat tiga kali lipat sejak 1980. ACS memperkirakan bahwa di AS, dokter akan mendiagnosis sekitar 42.030 orang dengan kanker yang dimulai di hati dan hampir 31.780 orang akan meninggal karena penyakit ini selama 2019.