Kesehatan

Kemenkes Imbau CJH Jaga Kesehatan

FaktualNews.co – Pada tahun 2018, sebanyak 4.000 jamaah haji yang dirawat dan ada hampir 400 ribu lebih jamaah rawat jalan. Untuk itu, calon jamaah haji (CJH) diminta untuk lebih menjaga kesehatan. Agar ibadah berjalan lancar.

“Jadi kita bisa melakukan kesimpulan selama pelaksanaan haji, yakni 76 hari, rata-rata seseorang bisa dua kali diperiksa oleh dokter,” Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Dr dr Eka Jusup Singka, M.Sc di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (2/7/2019).

Saat ini Kemenkes terus berupaya memberikan fasilitas memadai dan pendampingan bagi para calon jamaah haji, sebelum berangkat hingga tiba di Tanah Suci.

“Vaksin juga penting, vaksin meningitis yang saat ini digunakan sudah halal, sudah tidak ada keraguan, ada sertifikat MUI, selain itu di Indonesia ada juga vaksin influenza, tapi tidak diwajibkan, hanya pilihan, bisa secara mandiri, pemerintah tidak mengadakan vaksin tersebut dan bisa dibeli masing-masing jamaah,” jelas Eka.

Sekretaris Jenderal Kemenkes Drg Oscar Primadi MPH menambahkan, ada beberapa imbauan yang harus diingat calon jamaah, seperti menerapkan gaya hidup sehat, menjaga diri, jaga lingkungan, dan menerapkan kebiasaan positif.

“Gunakan selalu alat pelindung diri seperti kacamata, masker, sendal, kurangi aktivitas yang tidak perlu, sering minum dan jangan menunggu haus, gunakan water spray untuk menyegarkan wajah, jaga adab bersin dengan menutup hidung dan mulut, hindari tempat berdesakan, hindari berdekatan dengan unta, jangan terlalu memaksakan diri, segera laporkan bila mengalami gangguan kesehatan, petugas siap memberikan layanan terbaik bagi jemaah,” papar Oscar.

Untuk lansia, harus ada pendamping seperti keluarga dekat atau jangan terpisah dari kelompok. “Bagi lansia Shock culture pasti terjadi, hindari tempat ramai, kadang mereka suka lupa, linglung, jangan dibiarkan sendiri, jika ada keluhan pergunakan fasilitas kesehatan yang ada, di Madinah kita punya klinik dengan fasilitas ICU, psikiatri, klinik gigi, lebih paripurna,” imbuhnya.

“Untuk lanisa, percayakan pada kelompok, ada 9-10 orang, kloter ini yang akan kita manfaatkan jadi jemaah tidak sendirian, berangkat bersama regu,” tambah dr Eka.