FaktualNews.co – Misteri kematian Raja Louis IX yang terkenal di Prancis, yang lebih dikenal sebagai Saint Louis, berhasil dipecahkan seorang detektif Perancis.
Raja Louis IX adalah yang terakhir dari raja-raja tentara salib dan diyakini bahwa dia meninggal karena wabah yang berusaha memulihkan Tanah Suci bagi Kekristenan, tetapi para ilmuwan sekarang mengklaim bahwa dia meninggal karena menolak untuk memakan sayurannya.
Raja Louis IX adalah raja-pahlawan-pejuang Prancis yang mempelopori Perang Salib Ketujuh dan Kedelapan. Tercatat telah memberi makan para pengemis dari mejanya, di Mesir pada tahun 1249. Louis ditangkap dan ditebus oleh penguasa Mamluk di Kairo, tetapi kemudian mengembalikan ‘Mahkota Duri’ dan bagian dari ‘Salib Sejati’ Kristus ke Paris.
Temuan baru dari tim peneliti internasional yang diterbitkan dalam penelitian ilmiah baru di Journal of Stomatology, Oral dan Maxillofacial Surgery menunjukkan bahwa ketika tentara salib berada di Tunisia pada 1270 selama Perang Salib Kedelapan, makanan lokal mengandung “banyak vitamin-C ”, para pejuang salib secara fatal terjebak pada “diet berat daging” tradisional mereka yang diyakini telah menyebabkan kematian Saint Louis.
Tim ilmuwan yang dipimpin oleh ahli patologi forensik Perancis Philippe Charlier. Ia terkenal karena telah mempelajari jantung Richard the Lionheart dan pengawetannya juga membenarkan tulang rahang yang dipegang di Moskow milik Adolf Hitler. Dr Charlier percaya Louis menjadi mangsa “penyakit kudis” yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C dalam makanannya.
Hal itu dipertegas dengan pemeriksaan tulang yang berada di Katedral Notre-Dame di Paris. Di mana penelitian membuktikan bahwa Saint Louis menderita penyakit kudis.
Sebuah artikel yang membahas penelitian di PHSY.org yang juga mengutip Dr. Charlier menuliskan bahwa, diet Raja Louis IX tidak sangat seimbang, dan Louis juga menempatkan dirinya melalui segala macam penebusan dosa, dengan puasa. Perang salib juga tidak disiapkan sebagaimana mestinya. Mereka tidak mengambil air atau buah dan sayuran.
Sebuah artikel di The Local membahas laporan kontemporer tentang pengepungan yang dilakukan oleh teman raja Jean de Joinville yang menggambarkan pria dewasa melolong seperti “wanita dalam persalinan karena tukang cukur (dokter) harus memotong (menghilangkan) jaringan mati untuk memungkinkan mereka tetap mengunyah daging.
Selain itu, dipercayai bahwa ketika tentara salib mengepung Tunis pada musim panas 1270, seperenam tentara Prancis telah binasa karena penyakit yang menyakitkan dan umumnya fatal ini (kudis), yang menjadi penyakit pelaut sejak pelayaran dimulai hingga pergantian abad ke-19.