FaktualNews.co

Dari Lamongan, Gitar Buatan Zakki Merambah Pasar Mancanegara

Peristiwa     Dibaca : 1015 kali Penulis:
Dari Lamongan, Gitar Buatan Zakki Merambah Pasar Mancanegara
FaktualNews.co/faisol
Ahmad Muzakki, seorang pengerajin gitar (Luthier) asal Kelurahan Jetis,Kecamatan/Kabupaten Lamongan.

LAMONGAN, FaktualNews.co – Di tengah banyaknya produsen gitar dengan merek-merek ternama dari berbagai penjuru dunia, Zakki Luthier, gitar klasik produksi warga Lamongan tetap mampu menjaga eksistensinya, bahkan hingga merambah pasar mancanegara.

Zakki Luthier merupakan sebuah gitar yang diproduksi oleh Ahmad Muzakki, pengerajin gitar asal Kelurahan Jetis, Kecamatan/Kabupaten Lamongan.

Pria yang akrab dipanggil Zakki ini mengaku mulai memproduksi gitar sekitar 13 tahun lalu, tepatnya pada 2006 silam. Saat itu Zakki yang memang menggandrungi gitar klasik itu masih kuliah jurusan seni musik di sebuah kampus di Bandung.

Atas kecintaan serta untuk mendukung pengembangan ilmu di bangku kuliah itulah Zakki mulai berangan-angan memiliki sebuah gitar yang berkualitas.

“Saya butuh gitar yang bagus, sedangkan untuk membeli gitar yang bagus itu sangat mahal, sampai puluhan juta. Kemudian saya melihat pembuatan gitar dan akhirnya saya tertarik membuat gitar. Saya putuskan belajar membuat gitar dulu di Bandung,” kata Zakki, (07/7/2019).

Dengan tingkat kerumitan dan seluruh proses yang dilakukan secara manual serta kualitas yang memadai, tak heran jika gitar dengan merek Zakki Luthier dijual mulai Rp. 12,5 juta. “Kalau bahan baku dari luar negeri, harga jual bisa mencapai Rp 25 juta,” kata pria asal Lamongan ini.

Guna mempertahankan kualitas gitar hasil karyanya, kayu yang menjadi bahan baku gitar juga sangat ia perhatikan dan pertahankan mutunya. Bahkan kerapkali dia membelah sendiri kayu gelondongan dari pada membeli yang sudah menjadi lembaran papan.

“Kayu yang saya pakai ini Indian rosewood. Saya lebih suka belah sendiri, selain lebih murah, kita juga bisa memilih kayu yang benar-benar bagus atau matang sehingga bisa menjaga kualitas bahan yang saya pakai,” kata Zakki menjelaskan.

Setelah memiliki pengetahuan tentang seluk-beluk pembuatan gitar, Zakki kemudian mencoba membuat dan menyelesaikan gitar pertamanya.

“Setelah bisa membuat gitar, kemudian dicoba oleh teman-teman. Mereka merespon positif, karena dinilai mereka gitar buatan saya enak. Akhirnya saya buat lagi dan seterusnya, sampai sekarang,” ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, lanjut Zakki, pesanan mulai datang dari berbagai daerah di Indonesia bahkan hingga mancanegara.

“Yang pesan sudah hampir di seluruh wilayah Indonesia. Kalau dari Pulau Jawa , pesanan datang dari Jakarta, Jogja misalnya. Sedangkan dari luar negeri pesanan datang dari Singapura, Malaysia, Taiwan. Selandia Baru juga ada,” tutur Zakki.

Pria berusia 38 tahun ini mengaku, gitar buatannya itu tidak diproduksi dalam jumlah besar. Ia baru membuat gitar jika ada pesanan yang masuk.

“Jadi gitar ini dijual by order. Saya promosi lewat media sosial, lewat even-even gitar klasik, lomba dan lain sebagainya,” ucapnya.

Untuk menyelesaikan satu buah gitar, Zakki mengaku membutuhkan waktu cukup lama, hingga sekitar satu bulan. Karena, menurutnya, setiap proses pembuatan harus dilakukan dengan teliti. Ada kendala selama ini?

“Saya kira relatif tidak ada. Untuk bahan baku juga lancar. Karena saya pakai bahan lokal. Hanya untuk kualitas top saya pakai kayu impor. Memang semua proses pembuatan gitar ini rumit. Dituntut rapi. Yang paling rumit detail rosett, karena rosett ini menjadi ciri khas dari luthiernya (pembuat gitar),” tuturnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah
Tags