Peristiwa

Lima Orang Gila Dalam Pasungan, Dibebaskan Dinkes Situbondo

SITUBONDO, FaktualNews.co – Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Situbobdo, kembali membebaskan lima orang gila yang dipasung. Penyandang penyakit kejiwaan ini di pasung pihak keluarga karena khawatir akan mengganggu lingkungan.

Orang gila pasung ini sebetulnya sudah pernah dibebaskan dan sempat menjalani perawatan medis di Puskesmas Mlandingan, Situbondo. Namun setelah sembuh dan dikembalikan ke rumah penyakitnya kembali kambuh, sehingga pihak keluarga memasungnya.

Kepala Dinkes  Pemkab Situbondo, Abu Bakar Abdi mengatakan, pada tahun  2018 lalu,  Pemprov Jawa Timur, mencanangkan program bebas orang gila. Selama pencanangan program tersebut, Dinkes Situbondo telah membebaskan sebanyak 45 orang gila yang dipasung.

“Sebagian besar orang gila yang dipasung itu telah sembuh. Namun sebagian lagi kembali kambuh. Ironisnya mereka yang kembali kambuh dipasung kembali pihak keluarganya,”kata Abu Bakar Abdi, Senin (8/7/2019).

Menurutnya, ada beberapa penyebab orang gila yang sudah sembuh kembali kambuh. Salah satunya karena kurangnya proaktif pihak keluarga. Sebab setelah menjalani pengobatan di Puskesmas Mlandingan, ada beberapa pengobatan lanjutan yang harus dilakukan secara rutin.

“Namun, setelah dikembalikan ke rumahnya,  pihak keluarga tidak melakukannya di rumah,”bebernya.

Faktor lainnya lanjut Abu Bakar, disebabkan karena lingkungan kurang mendukung. Penyandang penyakit kejiwaan kurang mendapatkan tempat di lingkungannya.

“Oleh karena itu, kedepan Dinkes mencanangkan program bantuan bagi orang gila yang selesai menjalani pengobatan,”imbuhnya.

Lebih jauh Abu Bakar menambahkan, bantuan bisa berupa pemberian ternak kambing, agar yang bersangkutan memiliki kesibukan. Dinkes pernah mencobanya di Kecamatan Kendit dan berhasil.

“Bagi keluarga penderita kejiwaan agar proaktif berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas setempat. Memasung orang gila bukan solusi yang tepat. Karena bukannya menyembuhkan melainkan malah menambah beban psikologis,”pungkasnya.