Melepas Pemberangkatan CJH, Bupati Trenggalek Titip Doa
Trenggalek, FaktualNews.co – Bupati Trenggalek, M.Nur Arifin menghadiri istighosah dan pelepasan Calon Jamaah Haji (CJH) dari Kabupaten Trenggalek, tahun 1440 H / 2019 M. Sebanyak 658 CJH dengan dibagi dua gelombang dan tiga kloter akan diberangkatkan.
Hadirnya bupati dalam pelaksanaan tersebut untuk melepas sekaligus menitip doa untuk Kabupaten Trenggalek yakni titip Doa “Trenggalek Meroket”.
“Ada sebanyak 658 CJH dari Trenggalek, yang akan diberangkatkan ke tanah suci tahun ini. Dalam keberangkatannya, ada tiga CJH yang diberangkatkan untuk gabung di kloter 16 pada nanti malam. Sisanya akan diberangkatkan di kloter 29 sebanyak 210 CJH dan kloter 30 ada 445 CJH,” ungkap M.Nur Arifin, Senin (8/7/2019).
Arifin juga menuturkan, untuk persiapan keberangkatan CJH sendiri, armada telah siap semua. Sedangkan barang bawaan, seperti koper dan lainnya akan diberangkat sebelumnya.
Untuk pelepasan para jamaah akan dilakukan bersama-sama. Selain itu dalam persiapan sebelumnya dipastikan semua Kelompok Bimbingan Jamaah Haji (KBIH) telah melaksanakan manasik haji.
Sehingga semua CJH telah diberitahukan sebelumnya apa saja yang perlu dibawa, syarat-syaratnya bagaimana. Bahkan situasi kondisi cuaca sebagai pengetahuan sebelum berangkat.
“Tadi saat pelaksanaan istighosah dan pelepasan, saya juga menitip pesan kepada para jamaah haji, untuk mendoakan Trenggalek meroket. Maju ekonomi rakyatnya, orangnya kreatif dan ekosistemnya terjaga,” terangnya.
Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Trenggalek, Mohammad Badrudin menjelaskan, dalam pelaksanaan kuota haji di Trenggalek pada tahun 2019 ini mendapatkan tambahan kuota 14 orang.
Untuk tahun depan mendapatkan kuota berapa, pihaknya belum memprediksi. Sebab biasanya kuota tambahan diberitahukan secara mendadak.
“Untuk calon jamaah haji kali ini jamaah haji termuda berusia 18 tahun, sedangkan jamaah haji tertua berusia 93 tahun. Secara proses untuk saat ini antrian haji memang terbilang panjang yakni menunggu 24 tahun,” pungkasya.