MOJOKERTO, FaktualNews.co – Masih ingat SDN Kesiman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto? Sekolah tingkat dasar yang menarik perhatian karena bertahun tahun hanya mendapatkan siswa minim itu dipastikan tutup pada tahun pelajaran 2019-2020 ini.
Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto telah memutuskan untuk menutup SDN Kesiman. Kepastisan tersebut tahun ini tidak lagi membuka pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB). ”Iya sudah resmi ditutup Jadi memang tidak buka PPDB lagi,” ungkap Plt Kepala SDN Kesiman, Wiyono.
Tujuh siswa yang sebelumnya duduk di bangku kelas VI sudah dinyatakan lulus 100 persen. Ketujuh siswa itu merupakan generasi terakhir yang ada di SDN Kesiman. ”Enam siswa yang lulus sudah diterima di SMPN 1 Trawas, dan satu siswa lagi mondok di Jatirejo,” tuturnya.
Sampai saat ini, masih terdapat dua tenaga guru PNS yang masih berstatus sebagai pengajar di SDN Kesiman. Selain itu, juga ada satu penjaga sekolah yang semuanya direncanakan akan segera dilakukan mutasi ke sekolah lain.
Sementara tidak terisinya kelas satu sampai lima disebabkan karena selama lima tahun berturut-turut belakangan sekeloh negeri itu gagal menjaring siswa baru. Nihilnya pendaftar itulah yang memaksa SDN Kesiman harus ditutup.
Pengawas TK-SD Kecamatan Trawas, Ahmad Khoirus Shohib membenarkan kondisi tersebut. Menurut catatannya, pada pembukaan PPDB lima tahun terakhir di SDN Kesiman memang tidak menerima satu pun siswa baru. Kondisi itu mengakibatkan terjadinya kekosongan kelas. ”Karena setiap tahun memang tidak ada yang mendaftar,” ungkapnya.
Padahal, menurut Shohib, pihak sekolah telah melakukan berbagai upaya untuk menarik minat peserta didik baru. Kendati demikian tetap saja belum membuahkan hasil. Menurutnya, yang menjadi penyebab utama dalam kasus SDN Kesiman adalah sedikitnya jumlah anak usia sekolah di sekitar Desa Kesiman.
Di samping itu, tidak sedikit orang tua calon siswa yang lebih memilih mendaftarkan anaknya ke lembaga negeri lain yang dianggap lebih favorit. Kondisi itu juga diperparah karena banyak wali murid yang lebih berminat untuk mendaftarkan buah hatinya ke sekolah swasta. ”Karena memang di satu desa ini ada dua lembaga swasta setingkat SD/MI,” ujarnya.
Sebenarnya, kata dia, kondisi gedung SDN Kesiman terbilang masih layak. Dari enam ruang kelas yang tersedia, seluruhnya dalam kondisi bagus. Selain itu, akses jalan juga cukup memadai sehingga mudah dijangkau. Oleh karena itu, Dispendik tahun ini akan mengalihfungsikan gedung SD tersebut untuk TK Pembina Negeri.
Shohib menambahkan, pendaftaran lembaga pendidikan anak usia dini tersebut telah dibuka dan rencananya akan mulai digulirkan tahun ini. ”Agar asetnya bisa terpakai, tahun ini akan ditempati TK negeri. Sekarang ini sudah dapat 20 siswa,” pungkasnya.