FaktualNews.co

Kisah Anak Kuli Bangunan asal Sidoarjo Raih Medali Emas Cabor Karate di Porprov 2019, Pernah Sabet Medali Perunggu di German

Olahraga     Dibaca : 1987 kali Penulis:
Kisah Anak Kuli Bangunan asal Sidoarjo Raih Medali Emas Cabor Karate di Porprov 2019, Pernah Sabet Medali Perunggu di German
FaktualNews/NanangIchwan
Salsabila Ragil Putri Ardiana ketika menunjukan medali emas Cabor Karate di Porprov 2019

SIDOARJO, FaktualNews.co – Salsabila Ragil Putri Ardiana, kembali mengharumkan nama Kabupaten Sidoarjo. Atlet putri cabang olahraga (cabor) Karate itu menyumbang satu emas dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI Tahun 2019.

Prestasasi yang ditorehkan dalam ajang kejuaraan karate bukan kali ini saja, putri bungsu pasangan suami istri Nardi Kurdianto dan Nunuk Mardiana sudah menyabet ratusan piala dan medali mulai emas, perak dan perunggu.

Medali itu diraih dalam ajang kejuaraan lokal, regional, nasional dan internasional. “Kalau dijumlah sekitar 160 medali yang saya dapat,” ucap Bela, sapaan akrabnya ketika ditemui FaktualNews.co, di rumahnya di Perumahan Taman Surya Kencana Clouster Jupiter, Blok A nomor 21, Desa Grogol, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo.

Semua piala yang berhasil disabet perempuan yang kini duduk di Kelas X SMAN 1 Wonoayu dipajang berjejer rapi di dalam almari yang ditaruh di ruang tamu berukuran 3×4 meter. Begitupun dengan medali mulai emas, perak dan perunggu terlihat tertata rapi di atas dinding.

Bela menjelaskan, piala dan medali yang pernah diraih paling membanggakan itu didapat dari kejuaraan Karate The 31 Coupe Internasional De Kayl di Luxemburg yang digelar di German pada tahun 2017 silam.

Bela satu-satunya atlet Karate asal Sidoarjo yang dipercaya mewakili Indonesia di ajang pertandingan yang diikuti 856 perserta dengan jumlah 87 klub dari 18 negara. Hasilnyapun membanggakan, Bela berhasil menyabet juara dua.

“Alhamdulillah saya dapat medali perak. Ini yang membuat saya senang dan bangga bisa membawa nama Indonesia meraih prestasi,” ucapnya. Apalagi, dia dari keluarga sederhana, bapaknya bekerja sebagai kuli bangunan dan ibunya penjual sayuran keliling.

“Alhamdulillah, beliau (kedua orang tua) selalu mensupport dan mendoakan saya. Saya bangga dengan beliau hingga saya bisa meraih perunggu mewakili Indonesia kejuaraan Karate di German,” ungkapnya.

Selain prestasi tersebut, piala bergengsi lainnya juga pernah diraih diantaranya medali emas Kumite Putri +45 kg dan medali perunggu Kata Putri Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP 2017 dan meraih medali perunggu kejurnas Karate Panglima TNI 2018 lalu.

Prestasi membanggakan yang diraih itu tidak lepas dari dukungan orang tua, doa serta latihan keras yang dilakukan selama ini. Bahkan, alumni SMPN 1 Tulangan itu menghabiskan waktu luangnya untuk tetap latihan di klub yang mendidiknya, Inkai Dojo Sepande di Sepande, Kecamatan Candi, Sidoarjo.

Ia pun menceritakan awal mula dirinya masuk perguruan Karate ketika berusia sekitar 8 tahun, baru duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar. Kala itu dirinya melihat latihan Karate di dekat rumahnya.

“Ibu lalu bilang ke saya. Berani apa tidak ikut Karate,” ucapnya menirukan tantangan ibunya waktu itu. Tantangan itu langsung dijawab tegas. “Saya jawab berani. Kemudian saya ikut latihan,” ungkapnya.

Latihan yang sungguh-sungguh serta mendapat dukungan penuh dari orang tuanya itu semakin memacu Bela. Bahkan, ketika ada kejuaraan antar ranting perguruan se-Sidoarjo, Bela mewakili perguruannya untuk tampil bertanding.

“Alhamdulillah, kejuaraan pertama kali yang saya ikuti mendapat juara 3 antar perguruan se-Sidoarjo. Itu saya pertama kali, saya ingat itu kelas 2 SD,” ceritanya.

Berawal dari kejuaraan itulah bakat Bela terlihat. Ia selalu ditandingkan ketika ada kejuaraan-kejuaran Karate lainnya hingga meraih ratusan medali dari berbagai kejuaraan.

“Alhamdulillah, Sinpe (pelatih) Lukman selalu sabar dan semangat melatih saya. Orang tua juga selalu mensupport saya,” ucapnya.

Di sisi lain, ketika tidak ada kesibukan pertandingan maupun latihan di luar dan sedang ada di rumah, Bela selalu meluangkan waktu untuk membantu ibunya yang memiliki toko klontong di rumah itu.

“Sama bantu-bantu ibu di rumah. Karena beliau (orang tua) saya bisa seperti ini,” ucap perempuan yang bercita-cita bisa masuk di Akademi Polisi (Akpol) itu.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh
Tags