SITUBONDO, FaktualNews.co – Kontingen Situbondo, tidak hanya favorit emas pada cabang olaharaga (cabor) drum band. Jika sebelumnya secara berturut-turut drum band meraih medali emas.
Kali ini, cabor menembak dari Situbondo, meraih medali emas dalam ajang Porprov Jatim ke-VI Tahun 2019.
Hingga hari ke tujuh pelaksanaan Porprov Jatim ke-VI tahun 2019, kontingen Porprov Situbondo, memperoleh empat medali emas, satu medali perak dan delapan medali perunggu.
Ketua kontingen Porprov Kabupaten Situbondo, Zicho Afria Nugroho mengatakan, emas didapat dari cabor menembak kelas 17 meter 3 posisi pompa woman. Yaitu diraih oleh atlet bernama Shinta Khoirunnisa.
“Yang membanggakan, perolehan nilai Shinta dibandingkan atlet peraih perak dan perunggu terpaut jauh. Total nilai Shinta 280. Sedangkan dua lawannya di partai final hanya mengumpulkan nilai 230 dan 220. Melihat nilai tersebut, atlet kita lebih berkualitas,” ujar Zicho Afria Nugroho, Jum’at (12/7/2019).
Selain medali emas, kontingen Situbondo juga mendapatkan satu perak dan satu perunggu. Perak didapat dari cabor taekwondo oleh atlet bernama Zefanya Oktaviana Raharjo di nomor pertandingan Kyorugie Under 67 kilogram senior. Zefanya dikalahkan atlet asal Kediri di final.
“Sedangkan perunggu diamankan atlet atas nama Rafli dari cabor tenis meja perorangan,”bebernya.
Zicho memprediksi, pada hari ke delapan Porprov Jatim 2019 itu, masih terbuka peluang menambah satu medali emas. Sebab, drum band kembali masuk final.
Selain itu, ada cabor taekwondo dan tarung derajat, yang juga sama-sama berpeluang mendapatkan medali. “Oleh karena itu, kita minta doa dukungan seluruh masyarakat Situbondo,” kata Zicho.
Menurutnya, perolehan medali kontingen Situbondo sudah luar biasa. Sebab, meski atlet yang dibawa sangat minim, tetapi secara konsisten menyumbangkan medali.
“Rombongan kita kecil, tetapi semangatnya besar. Posisi kita di klasemen sementara terus membaik,” pungkasnya.
Pada Porprov tahun ini, Situbondo hanya membawa sebanyak 90 atlet, mengikuti 15 cabor dari 45 cabor yang dipertandingan