Peristiwa

Festival Islami oleh Brother Fest di GOR Ditolak BEM Mumammadiyah se Jatim

KEDIRI, FaktualNews.co – Festival Islami yang diadakan oleh Komunitas Brother Fest di Kota Kediri kembali mendapatkan penolakan. Kali ini penolakan datang dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah se Jawa Timur.

Hal tersebut disampaikan oleh perwakilan anggota BEM di salah satu cafe, Jalan penanggungan Kota Kediri, Jumat sore (12/7/2019) sore.

Muhammad Misbahul Anam Presiden BEM Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STITM) Kediri mengatakan, penolakan dilakukan lantaran adanya indikasi gerakan-gerakan berfaham Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang radikal.

“Berdasarkan kajian kami, kegiatan itu berkedok festival Islami, dilaksanakan para pendakwah yang terindikasi sayap dakwah organizer, di dalamnya secara terselubung terdapat pengisi acara eks HTI yang anti pancasila dan selalu membangun opini atau pandangan negatif terhadap negara,” ucap Misbahul Anam.

Bahkan Misbahul Anam juga menyebut even yang diadakan Brother Fest adalah gerakan radikalisme wajah baru dengan topeng festival islam yang di dalamnya terdapat ceramah-ceramah dari tokoh anti pancasila.

“Kami mengkaji, kami juga mencari profil para pendakwahnya. Dan hasilnya para pendakwah yang diundang di acara itu terindikasi faham radikal. Kami juga mendapat informasi, mereka akan mengundang habaib yang terindikasi faham HTI,” tuturnya.

Ke depan meskipun telah dibatalkan, pihak BEM akan terus memantau sampai benar-benar tidak ada even serupa di Jawa Timur yang membahayakan bagi kesatuan bangsa.

“Memang acara tersebut sudah tidak dilaksanakan, tetapi belum ada kejelasan apakah sudah tidak akan melaksanakan lagi. Bisa saja melaksanakan pada tanggal yang berbeda,” katanya.

Pihak Brother Fest saat dihubungi masih enggan berkomentar terkait penolakan tersebut.

Sebelumnya Gerakan Pemuda Anshor sudah lebih dahulu keberatan akan digelarnya Festival Islam di GOR Brawijaya Kota Kediri pada 14 Juli 2019 mendatang.