FaktualNews.co

Ratusan Calon Kades di Kabupaten Mojokerto Tes Urine di BNN Kota. Ada Apa?

Peristiwa     Dibaca : 616 kali Penulis:
Ratusan Calon Kades di Kabupaten Mojokerto Tes Urine di BNN Kota. Ada Apa?
Faktualnews/Fuad
Seorang cakades sedang dimbil sampel darahnya saat tes urine.

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Lebih dari 450 orang calon kepala desa (cakades) melakukan tes urine yang digelar Badan Narkotika Nasional Kota Mojokerto (BNN) Kota Mojokerto.

Mereka ini para cakades yang bakal bersaing dalam pemilihan kepala desa (pilkades) serentak Oktober 2019 mendatang yang digelar Pemkab Mojokerto.

Ratusan cakades berbondong-bondong datang ke kantor BNN Kota Mojokerto, untuk memenuhi persyaratan Pemilihan kepala desa di 253 yang digelar serentak di Kabupaten Mojokerto.

Syarat bersih dari narkoba bagi cakades ini sesuai Pasal 29 Ayat (1) Huruf M Nomor 1 Tahun 2015 tentang Kepala Desa yang diubah dengan Perda Nomor 3 Tahun 2018.

Selain itu, persyaratan ini juga bagian dari peran pemkab dalam mendukung upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran narkoba di Kabupaten Mojokerto

Kepala BNN Kota Mojokerto AKBP Suharsi mengatakan, sejauh ini sudah lebih 450 cakades melakukan tes urin di BNN Kota Mojokerto.

” Para calon kades ini melakukan tes urin sejak bulan Mei hingga sampai saat ini, dan hasilnya semua negatif,” ucapnya Jum’at (12/07/19)

Sejauh ini, dalam tes urine yang dilakukan di Kantor BNN di Jalan Raya Surodinawan, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, petugas belum menemukan calon kades yamg positif.

Hanya saja, sebagian kepala desa sempat merasa ketakutan saat dilakukan tes urine.

“Mungkin mereka takut berhadap-hadapan dengan institusi BNN, seakan menjadi momok bagi mereka. Padahal ini hanya sebagai persyaratan,” jelasnya, Jumat (12/7/2019).

Menurut Suharsi, sejak awal, BNN sudah memberikan arahan kepada para calon kepala desa, kalau memang nanti ditemukan calon Kades yang positif, pihaknya akan menyampaikan dan akan melakukan assessment.

Suharsi menyebutkan, setiap calon kepala desa yang melakukan tes, tidak hanya dites kencingnya, melainkan juga dilakukan pemeriksaan dan wawancara oleh dokter yang sudah disiapkan.

“Kita tak memungut biaya sama sekali. Hanya saja calon kepala desa yang melakukan tes urine diwajibkan membeli alat tes urine sendiri,” pungkasnya.

Penulis : Moch Fuad

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah