Wisata

Wisata Selo Malang Jabung, Keindahan Water Tubing Diantara Dua Tebing di Mojokerto

MOJOKERTO, FaktualNews.co Mojokerto menyimpan berbagai tempat wisata alam. Tak heran jika pada momentum libur maupun akhir pecan pekan, wilayah yang disebut sebagai bumi Majapahit ini menjadi salah satu jujukan bagi para wisatawan.

Belum lama ini misalnya, sebuah water tubing di Dusun Jabung, Desa Lebak Jabung, Kecamatan Jatorejo, Kabupaten Mojokerto banyak menjadi jujukan wisatawan.

Water Tubing Selong Malang namanya. Di tempat ini, wisatawan tidak hanya disuguhi keindahan alam. Namun, air yang jernih dengan tumpukan bebatuan besar juga nempak menghiasi keaslian Sungai Boro.

Bahkan, lokasi water tubing yang baru dibuka setelah Lebaran 2019 ini, diapit bebukitan. Lokasinya berada di tengah hutan lindung petak 58 KRPH Jabung. Sehingga keasrian alam masih sangat terasa.

Dengan memanfaatkan derasnya aliran sungai dari lereng Gunung Arjuno. Wisata water tubing ini tentunya sangat memacu adrenalin. Bagiamana tidak, dengan menggunakan ban, mereka akan meluncur mengikuti derasnya aliran Sungai Boro ini. Bahkan sekali kali, wisatawan harus berbenturan dan hempitan bebatuan besar yang bisa memacu adrenalin.

Meski demikian, sebelum para wisatawan memulai berselancar mengikuti arus sugai. Wisatawan diwajibkan menggunakan rompi pelampung, pelindung kepal dan mendapatkan arahan dari tour guide. Hal itu, guna menjaga keselamatan para wisatawan.

Selanjutnya, mereka harus berjalan menyusuri aliran sungai sejauh dua kilo meter. Baru setelah itu mereka meluncur menyusuri derasnya aliran sungai. Sepanjang penyusuran, wisatawan akan didampingi tour guide.

Johan Untung, salah seorang pengunjung mengaku, wisata water tubing Selo Malang yang baru di buka dua bulan ini sangat menyenangkan. Selain meluncur di atas derasnya aliran sungai, wisatawan juga diberikan edukasi menjaga lingkungan.

“Kataya setiap pengunjung yang kesini, setelah berwisata diharuskan menanam satu pohon yang disediakan pengelola,” ucap Untung.

Dia pun mengaku, sangat mengapresiasi wisata alam ini, terlebih bagi pengelola yang mempunyai inisiatif untuk memajukan potensi desa dan menjaga lingkungan.

Sementara itu, Ahmad Yani (49) Pengelola wisata alam water tubing Selo Malang mengatakan, sejak dibukanya wisata alam dengan memberikan edukasi pemeliharaan hutan. Wisatawan yang datang tidak hanya dari Mojokerto melainkan dari berbagai wilayah sekitar termasuk Surabaya.

“Rencana dibukanya wisata alam ini sebenarnya sejak lama, Namun baru dibuka dua bulan yang lalu, kita bekerja sama dengan berbagai elemen yang bernama Gakopen ( Gabungan komunitas pecinta alam ),” terangnya.

Dikatakanm dengan moto “Gati Marang Ibu Pertiwi” yang memiliki arti peduli terhadap alam sekitar, pihaknya bersama semua elemen akan terus menjaga alam dengan melalui cara memanfaatkan alam.

Nantinya, lanjut Yani, wisata edukasi alam yang ada di Desa Lebak Jabung, yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Jombang, akan di kembangkan secara bertahap.

“Untuk setiap wisatawan yang datang akan kita suruh menanam satu pohon yang sudah kita sediakan. Demikian ini dilakukan sebagai upaya kita turut menjaga lingkungan dan kedepan kita merasakannya,”jelasnya.

Sedangkan untuk tarif masuk, sementara pihak pengelola mengratiskan, “Artinya setiap wisatawan yang akan masuk kita hanya kita arahkan untuk menyewa peralatan untuk water tubing sebesar Rp 25 ribu per orang,” tuturnya.

Selain itu, di wisata water tubing Selo Malang ini, pihaknya juga sudah menyediakan beberapa paket bagi wisatawan yang datang. Paket dengan harga Rp 40 ribu dan Rp 50 ribu.

Paket Rp 40 ribu ini fasilitasnya, wisatawan sudah termasuk peralatan dan diantarkan dengan mengunakan mobil yang sudah disediakan. Sebab jarak dari jalan raya ke lokasi water tubing lumayan jauh.

“sedangkan paket Rp 50 ribu, wisatawan akan diberikan makan nasi jagung dengan lauk khas masyarakat Desa Jabung, “jelasnya.

Untuk bisa sampai ke lolasi, wisatawan harus melewati jalan yang lumayan ekstrem, karena jalan masih berupa tanah. Apalagi saat musim hujan kondisi jalan bisa lebih parah.

Jika berjalan kaki bisa sampai sekitar 2 jam lamanya. Namun karena jalanya bisa dilewati dengan kendaraan, hanya membutuhkan waktu sekitar 25 menit dari jalan raya Jabung.

Wisatawan disarankan menggunakan motor trail bisa juga mengunakan mobil. Namun di sana juga sudah disediakan oleh pihak pengelola mobil jenis Hart Top atau mobil dobel kabin yang digunakan untuk mengangkut wisatawan.

Lokasi sungai Moro berada di perbatasan Desa Lebak Jabung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto dengan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Jika ke lokasi Anda bisa bertanya ke warga sekitar.