LAMONGAN, FaktualNews.co – Candi Patakan ditemukan pada tahun 2013 lalu, di Dusun Montor, Desa Patakan, Kecamatan Sambeng, Lamongan.
Candi ini, merupakan situs sejarah yang diduga berasal dari zaman Airlangga. Saat ini sudah yang ketiga kalinya diekskavasi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB )Trowulan, Mojokerto dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lamongan.
Bangunan suci abad 10 masa kejayaan Airlangga ini ekskavasi kedua kalinya pada tahun 2018, dan sudah terlihat kombinasi bangunan antara batu kulit dengan batu putih atau batu kumbung yang memiliki panjang lebih kurang 40 cm. Seperti pagar dengan panjang sekitar 24 meter dengan lebar 16 meter.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan, Ismunawan, mengatakan, ekskavasi yang ketiga kali ini, akan dititikberatkan untuk memastikan struktur candi Patakan secara utuh sampai terbuka 100 persen.
“Ekskavasi sudah dilakukan selama 10 hari sejak Rabu kemarin,” kata Ismunawan, Minggu (14/07/2019).
Tak hanya tim resmi arkeolog dari BPCB Trowulan, Mojokerto, Jatim. Banyak pula relawan pecinta cagar budaya dari Lamongan dan luar Lamongan, termasuk Tuban turut serta dalam ekskavasi kali ini.
“Mereka adalah relawan yang peduli dengan kondisi cagar budaya,” kata Ismunawan.
Menurut Ismunawan, para relawan ini datang karena peduli dan ingin menunjukkan bahwa banyak yang peduli dan mau membantu dengan situs-situs purbakala termasuk dengan keberadaan situs candi Patakan tersebut.
Dengan membuka volunteer atau relawan, tandas Supriyo, pelaksanaan ekskavasi meskipun dengan anggaran yang terbatas tapi masih bisa mendapatkan hasil yang maksimal.