JOMBANG, FaktualNews.co-Setelah puluhan lapak milik pedagang kaki lima (PKL) di depan Stasiun KA Jombang, Jatim digusur oleh PT KAI Daop 7 Madiun bersama petugas gabungan, Kamis (4/7/2019) lalu, lokasi itu kini menjadi pangkalan becak menunggu penumpang.
Padahal, Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko sebelumnya berdalih penertiban PKL di depan Stasiun Jombang, merupakan upaya pengembangan dan penataan kawasan stasiun.
Selain itu juga untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna moda transportasi kereta api.
“Pengembangan dan penataan dilakukan mengingat animo masyarakat untuk menggunakan transportasi KA cukup tinggi,” katanya saat penertiban lapak PKL, Kamis (4/7/2019) lalu.
Pantauan di lapangan, Minggu (14/7/2019) malam sekitar pukul 21.00 WIB, terlihat puluhan tukang becak yang mangkal di tepi ruas jalan nasional, tepat di depan stasiun Jombang, Jalan Basuki Rahmat
Sebelumnya diberitakan, sejumlah lapak milik PKL di depan Stasiun KA Jombang, Jawa Timur, ditertibkan paksa petugas gabungan, Kamis (4/7/2019).
Petugas membongkar paksa lapak-lapak tersebut, lantaran peringatan yang sudah beberapa kali dilakukan pihak manajemen PT KAI Daop 7 Madiun, diabaikan.
Penertiban petugas gabungan itu sempat warnai ketegangan. Sebab, beberapa pemilik lapak memprotes petugas. Salah satunya yakni Retnaning (31), warga asal Desa Kaliwungu, Jombang Kota.
Pemilik lapak tidak dapat membendung emosinya, begitu sejumlah petugas merobohkan lapak dan mengambil barang dagangannya untuk dipindahkan.
Dengan penuh emosi, ibu dua anak itu melemparkan beberapa potongan kayu bekas lapak yang dirobohkan. Beberapa kali, perempuan itu juga menyiram air ke berbagai arah sambil mengeluarkan kata-kata kasar.