JEMBER, FaktualNews.co – Demi meningkatkan semangat siswa sekolah menengah atas (SMA) untuk belajar materi Bahasa Indonesia, tiga mahasiswa Universitas Jember (Unej) menciptakan media pembelajaran menggunakan teknologi tiga demensi (3D) hologram.
Penggunaan media pembelajaran menggunakan teknologi 3D hologram yang diberi nama Hologram Literary ini, juga sudah diterapkan di sekolah. Terbukti berhasil menarik minat siswa yang merasa jenuh dalam pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya materi Hikayat Hang Tuah.
“Pelajaran Hikayat ini mengandung nilai moral kepahlawanan, budaya, religius, dan edukasi yang sangat cocok diteladani peserta didik era melenial. Dengan mendengarkan cerita, seperti dongeng atau cerita rakyat. Jadi siswa harus memahami cerita dengan cara mendengarkan cerita dari guru ataupun siswa lain,” ujar Adlina, salah satu dari tiga mahasiswa Unej, Senin (15/7/2019).
Media pembelajaran yang diberi nama Hologram Literary ini, kata mahasiswi FKIP Jurusan Bahasa Indonesia ini, memanfaatkan teknologi 3D Hologram. Juga untuk mempermudah guru dalam menerapkan teknologi ini, juga ada buku panduan 3D HOLY.
“Karena kalau cara konvensional terkesan membosankan. Sehingga kami berinovasi, dengan memanfaatkan 3D Hologram ini,” sambungnya.
Ia menjelaskan, dengan menggunakan tekonologi ini, siswa bisa melihat langsung bagaimana karakter tokoh, suasana dan lingkungan dalam cerita. “Sehingga siswa tidak mudah bosan karena selain mendengarkan, mata mereka juga melihat apa yang mereka dengarkan,” ungkapnya.
Mahasiswa Semester 4 ini tidak bekerja sendirian menciptakan teknologi tersebut. “Saya bersama dua teman saya lainnya, Ketua tim Dewi Herlina sekampus dengan saya dan satu angkatan dengan saya semester 4. Satu lagi Pungky Habib Bachtiar Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Unej semester 6,” sebutnya.
Diakui, penggunaan teknologi 3D Hologram ini juga meningkatkan nilai pelajaran siswa. “Produk kami telah diujicobakan kepada siswa kelas X di SMAN 2 Jember dan terbukti efektif dengan perolehan nilai rata-rata siswa naik menjadi 94,” katanya.
Selanjutnya, Lina dan kawan-kawannya itu, kini sedang mengurus proses mengajuan Hak Paten atas media pembelajaran elektronik buatan mereka.
Selain itu, mereka juga tengah menyempurnakan karyanya untuk diikutkan dalam beberapa kompetisi dan konferensi ditingkat internasional.
“Kalau hak paten dalam proses pengurusan. Saat ini kami tengah serius menyempurnakan produk kami untuk kami ikutkan dalam konferensi di Malaysia,” tandasnya.
Salah satu rekannya Pungky menambahkan, teknologi hologram sangat cocok sebagai media pembelajaran. “Karena hologram tidak hanya menampilkan di layar datar tetapi dapat menampilkan objek dengan skala 1:1 yang dapat dilihat secara 360 derajat,” katanya.