LAMONGAN, FaktualNews.co – Puluhan aktivis dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) berdemonstrasi di kantor Dinas Sosial (Dinsos) setempat, Senin (15/7/2019).
Mereka memprotes penyaluran program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang diindikasikan tidak tepat sasaran.
Dengan membawa spanduk tuntutan, puluhan mahasiswa menyampaikan aspirasi dengan mendatangi dan berorasi di depan kantor Dinsos di Jalan Jaksa Agung Suprapto No.49 Lamongan.
Koordinator aksi, Yoyok Eko Prasetyo, saat orasi mengatakan, sampai saat ini masih banyak penyaluran BPNT yang tidak tepat sasaran.
“Hampir di seluruh wilayah Lamongan ini terjadi (ketidaktepatan sasaran). Ini berdasarkan keluhan kepada teman-teman mahasiswa dari Sukodadi, Turi, Modo. Juga ada dari Kecamatan Laren dan kecamatan-kecamatan lain, kasusnya sama,” kata Yoyok.
Untuk itu mereka mendesak Dinsos Lamongan segera mengambil langkah penyelesaian, agar persoalan tersebut segera terselesaikan.
“Jadi tuntutan kami, yang pertama agar sasarannya lebih ditepatkan lagi. Kedua, pemberian tanda pada rumah-rumah yang menerima bantuan pangan nontunai,” ujarnya.
Kepala Dinsos Lamongan, Moh Kamil saat menemui pendemo mengatakan, salah satu penyebab penyaluran BPNT tidak tepat sasaran adalah belum diperbaruinya Basis Data Terpadu (BDT) atau data kemiskinan.
Sehingga keluarga miskin yang sudah berkembang menjadi keluarga mampu masih tercatat sebagai keluarga miskin.
“Saat ini kita yakini masih banyak masyarakat mampu yang masih masuk dalam BDT, karena ini memang masih produk tahun 2012,” kata Kamil.
Berdasakan data di Dinsos Lamongan, saat ini jumlah keluarga miskin yang masuk BDT ada 148.917 Kepala Keluarga. Oleh sebab itu, dalam waktu dekat, kata Kamil, pihaknya akan melakukan validasi BDT di Kabupaten Lamongan.
“Kebetulan sesuai program dari Pemkab Lamongan, Rabu besok kami akan melakukan validasi BDT. Sekaligus nanti juga, melalui perangkat desa, pada musdes/muskel agar mengusulkan warga di desanya yang miskin, yang belum masuk BDT,” tuturnya.
Kamil menambahkan, agar penyaluran BPNT di Lamongan lebih tepat sasaran, verifikasi dan validasi akan dimulai besok Rabu. “Target kita dua bulan,” Pungkasnya dihadapan para peserta aksi.