Peristiwa

Satu CJH Asal Trenggalek Meninggal, Satu Lagi dalam Kondisi Sakit

TRENGGALEK, FaktualNews.co-Satu dari 658 Calon Jamaah Haji (CJH) tahun 1440/2019 asal Kabupaten Trenggalek Jawa Timur dipastikan batal berangkat, karena meninggal dunia pada Sabtu (13/7/2019).

CJH yang meninggal dari tersebut adalah Jasmin (87) warga Desa Sumberdadi, Kecamatan Trenggalek. CJH ini dari kelompok terbang (kloter) 30 dan akan rencana diberangkatkan pada gelombang kedua, Selasa (16/7/2019) dini hari.

Selain itu ada juga CJH di kloter yang sama, Tohirin (62) warga Desa Sukorame, Kecamatan Gandusari, diperkirakan tidak bisa berangkat ke Tanah Suci. Sebab saat ini ia sedang sakit dan masih dalam perawatan intensif di ICU Rumah Sakit Dr Iskak Tulungagung.

“Untuk CJH yang meninggal memang sempat opname empat hari, bahkan sudah diperbolehkan pulang. Namun setelah itu drop lagi hingga akhirnya meninggal dunia,” ungkap Agus Prayitno Kasie Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Kabupaten Trenggalek, Senin (15/7/2019).

Disampaikan Agus, laporan informasi tersebut diperoleh dari puskesmas setempat yang ditempati CJH saat dirawat. Menurut laporan pasien sempat opname di rumah sakit, namun jika terkait sakitnya apa ia tidak mengetahui.

“Selain CHJ yang meninggal dunia, juga ada CJH yang saat ini sedang sakit, yakni warga Desa Sukorame, Kecamatan Gandusari. Dari informasi yang kami terima, sampai saat ini juga masih sakit,” tuturnya.

Agus juga menjelaskan, ketika ada CJH yang meninggal selanjutnya akan langsung dilaporkan ke Provinsi. Karena setiap hari juga diminta untuk update informasi terkait CJH.

Laporan untuk para CJH tersebut sebagai upaya untuk menganti kursi CJH yang kosong diganti oleh CJH yang lain. Jadi diambil pada CJH yang ada pada posisi bangku cadangan untuk menghindari kursi kosong.

“Untuk kursi CJH yang meninggal nanti otomatis bisa diganti oleh ahli waris, dengan adanya pemberitahuan dari petugas. Petugas meminta keluarga untuk menyiapkan CJH pengganti, dari pergantian bisa saat ini langsung berangkat ataupun di tahun berikutnya,” paparnya.

Ditambahkan Agus, nampaknya kalau dilihat dari waktunya, jika akan berangkat saat ini mungkin saja belum bisa. Karena proses sudah berjalan dan akan diberangkatkan nanti malam. Sehingga bisa diberangkatkan di tahun berikutnya.

“Sedangkan untuk CJH yang sakit, akan dilihat dari keterangan dokter. Jika dinyatakan tidak bisa berangkat tahun ini akan dijadwalkan mundur di tahun berikutnya. Sambil menunggu kondisinya membaik,” pungkasnya.