Program SPP dan Seragam Gratis Molor, Siswa Dimbau Pakai Seragam Lama
MOJOKERTO.FaktualNews.co – Meskipun mengalami keterlambatan penyaluran SPP untuk sekolah SMA dan SMK, Kepala Cabang Dispendik Provinsi Wilayah Kabupaten dan Kota Mojokerto Mariyono menghimbau sekolah untuk tidak menarik pungutan.
Biaya SPP tersebut akan sepenuhnya ditanggung oleh Pemprov mulai tahun ajaran baru 2019-2020 ini. ”Semua sekolah sudah tahu, jadi tidak mungkin memungut dari siswa. SPP nanti akan ditanggung provinsi,” ungkapnya (16/07/19).
Mariyono mengatakan, di Kabupaten Mojokerto terdapat 24 lembaga SMA dan SMK negeri dan 84 lembaga SMA/SMK swasta. Lembaga-lembaga tersebut dipastikan bakal menerima program tersebut mulai tahun ini.
“Mengacu pada Surat Edaran (SE) Gubernur Nomor 120/101/2017 tentang SPP SMA dan SMK, untuk wilayah Kabupaten Mojokerto, besaran SPP per bulan tingkat SMA ditetapkan sebesar Rp 85 ribu. Sementara untuk SMK Teknik sebesar Rp. 150 ribu dan SMK Non Teknik sebesar Rp. 150 ribu,” tuturnya.
Berbeda dengan wilayah Kabupaten Mojokerto, besaran SPP untuk wilaya Kota Mojokerto sedikit lebih tinggi. Untuk jenjang SMA dijatah Rp 95 ribu per bulan, SMK Teknik sebesar Rp 170 ribu perbulan, SMK Nonteknik Rp 135 ribu per bulan.
Menurut Mariyono, masing-masing siswa SMA rata-rata akan mendapatkan bantuan SPP sebesar Rp 1 juta – Rp 1,1 juta per tahun. Sementara untuk jenjang SMK nonteknik berkisar Rp 1,4 juta – Rp 1,6 juta per siswa per tahun, dan SMK teknik mencapai Rp 1,8 juta hingga Rp 2 juta per siswa per tahun.
Sementara soal bantuan seragam, Mariyono menyatakan saat ini masih dalam tahap lelang. Diperkirakan, seragam baru bisa terealisasi sekitar satu hingga dua bulan ke depan. ”Sudah proses lelang, tapi karena tahapannya panjang. Seperti uji lab dan macam-macam,” imbuhnya.
Untuk sementara, pesa Mariyono, pihaknya meminta siswa untuk tetap memakai seragam lama SMP/MTs selama awal tahun ajaran baru. Akan tetapi, pihaknya mengaku tidak bisa membatasi orang tua atau siswa jika memilih untuk membeli seragam sendiri.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, realisasi bantuan SPP dan seragam untuk tingkat SMA masih terhambat kendala teknis. Menurutny, Pemprov masih harus menunggu data sekolah dan siswa by name by address.