Olahraga

Pria Ini Keliling Indonesia Bersepeda Onthel, Kumpulkan 3,9 Juta Tanda-Tangan, Mampir di Situbondo

SITUBONDO,FakualNews.co-Ismail, warga Kecamatan Tukdano, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengelilingi Indonesia dengan menggunakan sepeda ontel.

Lelaki 51 tahun ini mengaku, berpetualang merupakan cita-citanya sejak duduk di bangku kelas IV Sekolah Dasar (SD).

Dalam perjalanan mengelilingi seluruh daerah Indonesia, Ismail tiba di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, dengan sepeda onthel yang lengkap dengan keranjang pada bagian depan dan diberi bendera merah putih di bagian belakang.

Pria kelahiran 5 Mei 1968 ini mengatakan, Kabupaten Situbondo merupakan daerah ke-299 kota/kabupaten yang ia kunjungi sejak memulai menjadi petualang pada 20 Juni 1989. Daerah yang menjadi start kala itu adalah Pulau Bali.

Ismail mengaku, selama 31 tahun berpetualang, dirinya sudah menghabiskan 33 sepeda onthel. Dan yang kini digunakannya, adalah sepeda pemberian Sofyan Daud di Aceh.

“Saya mulai berpetualang dengan start di Pulau Bali kemudian ke NTT (Nusa Tenggara Timur), Irian, Maluku, Sulawesi, Kalimantan dan pulau Sumatera,” kata Ismail, Rabu (17/7/2019).

Dia mengaku sengaja berpetualang keliling Indonesia dengan menggunakan sepeda onthel karena ingin tercatat di Guinnes Book of The World sebagai pengoleksi tanda-tangan terbanyak di dunia.

Dalam perjalanannya menjelajah Nusantara, ia telah mengoleksi sekitar 3,9 juta tanda-tangan yang ditulis dalam buku pribadinya. Untuk tempat jutaan tanda tangan itu, ia menghabiskan 154 buku.

“Setiap singgah di kota dan kabupaten di sejumlah daerah Indonesia, saya selalu minta tanda tangan dari semua instrumen pemerintahan. Mulai dari ketua RT, kepala desa, kapolres hingga kepala daerah,” beber Ismail.

Ismail pun berbagi pengalaman selama menjelajah Nusantara. Mulai pengalaman manis hingga hal-hal tragis yang pernah menimpanya. Berbagai fenomena itu dianggap sebagai pengalaman hidup untuk menjadi pelajaran di masa-masa yang akan datang.

“Selama berpetualang, banyak pengalaman saya alami. Bahkan, saya pernah dihukum adat oleh suku Dani Papua Nugini. Selain itu, saya juga pernah disandera kelompok separatis Timor Leste, karena dicurigai sebagai mata-mata,” terangnya.

Pengalaman buruk lainnya, dirinya pernah terdampar di kepulauan Keke Kecil, Maluku. Kapal yang ia tumpangi tenggelam gara-gara menabrak batu karang. Tapi mujur, dirinya selamat bersama sang nahkoda kapal.

“Cita-cita ingin menjelajah ini mulai kelas IV SD. Masa hanya Gajah Mada yang bisa menaklukkan Nusantara. Saya juga bisa dengan cara saya. Gajah Mada menaklukkan Nusantara pun dengan cara dia,” katanya penuh semangat.

Petualangan Ismail ternyata sudah hampir selesai, karena saat ini pihaknya dalam perjalanan pulang menuju kampung halamannya di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, setelah berpetulang selama 31 tahun keliling Indonesia dengan menggunakan sepeda onthel.