FaktualNews.co

Ban Truk Meletus, Seorang Penambal Ban Tewas

Peristiwa     Dibaca : 1214 kali Penulis:
Ban Truk Meletus, Seorang Penambal Ban Tewas
FaktualNews.co/Istimewa/
Joko Krisdianto saat mendapat pertolongan medis

SITUBONDO, FaktualNews.co – Naas menimpa seorang pekerja tambal ban, Joko Krisdianto  (27) di Desa Gudang Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo Kamis malam (18/7/2019). Ia meninggal dunia setelah upaya penyelamatan oleh tim medis gagal. Besi dengan lebar empat centimeter dan panjang hampir satu meter menancap di kepala dan merenggut nyawanya.

Musibah mengerikan tersebut berawal ketika Joko berusaha mengganti ban sebuah truk yang baru saja dia tambal. Tidak disangka dan tiba-tiba ban itu meletus. Warga di sekitar lokasi langsung berhamburan memerikan pertolongan kepada Joko yang berlumuran darah.

“Berdasarkan saksi yang kami temui di lokasi, dugaan awal karena ban meletus menyebabkan alat pembuka ban terlontar dan menancap dibagian kepala,” terang Kapolsek Asembagus IPTU Achmad S.

Kakak perempuankorban yang enggan disebut namanya menceritakan, korban tidak biasanya mengambil sift kerja pada siang hari. Dia tidak tahu mengapa pada hari naas itu Joko malah bekerja pada malam hari.

“Biasanya dia kerjanya sian, tidak tahu kenapa kok bekerja malam hari. Adik saya merupakan tulang punggung keluarga, bahkan dia belum menikah karena merawat ibu yang sudah sepuh, sedangkan saya ikut suami,” ungkap kakak korban.

Informasi yang diperoleh di lapangan, saat memberikan pertolongan dokter jaga di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Abdoer Rahem Situbondo, Dr. Wildan bahkan berkonsultasi dengan tiga dokter spesialis. Yakni spesialis bedah dan spesialis anastesi.

“Kondisi korban cukup parah, sehingga kami langsung komunikasikan dengan tiga dokter ahli,untuk penangan lanjutan,” demikian Wildan mengatakan kepada media.

Setelah penanganan sekitar 30 menit korban akhirnya dirujuk ke RS DR. Soebandi Jember. Namun sayang, nyawanya tidak berhasil diselamatkan.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh